Hal ini terjadi karena kita lebih fokus kepada tradisi dan melupakan nilai yang terkandung didalamnya. "Baju baru" yang harusnya menajadi simbol dari sebuah kemenangan, justru membawa kemalangan. Yang harusnya menjadi simbol dari pengharapan justru menjadi sebuah penjerumusan.Â
Hal Ini juga terjadi karena syaithan dan bala tentaranya tidak akan senang jika umat ini menjadi lebih baik. Tegasnya kenapa ini semua bisa terjadi? karena kita melupakan esensi dari Bulan Ramadhan. Semoga Allah menjaga kita semua dari keburukan dan bisikan syaithan.
Saudaraku seiman, orang yang paham akan makna dari Ramadhan, tidak akan pernah terbujuk rayu syaithan, tidak akan keluar dari mulutnya , dan terlintas dihatinya kekecewaan, keirian dan kedengkian. Mereka tidak akan lupa tujuan asli dari Ramadhan yaitu agar muncul ketakwaan dalam pribadi muslim yang mendorongnya untuk senantiasa berusaha lebih baik dari hari kemarin.
Semoga tulisan singkat ini dapat bermanfaat bagi kita semua.Â
Fastabiqul Khairat (berlomba-lombalah dalam kebaikan).Â
Wallahu 'alam bishawab.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI