Realistis sendiri berdasarkan hemat pemikiran saya adalah kepuasan yang didapati dari pengalaman visual. Orang yang realistis umumnya cenderung Materialis. Tapi walaupun demikian tingkat realistis yang tinggi tidak menjadikan masyarakat Indonesia sebagai masyarakat yang materialis. Hal ini dibuktikan dengan trending-trending media sosial yang bernuansa mistis atau bernuansa fiktif seperti sinetron dan konspirasi ga jelas. Ini membuktikan bahwa pengalaman visual di Indonesia justru menjadikan masyarakat yang imaginatif ketimbang masyarakat yang kritis.Â
Inilah ironi yang terjadi di Negara kita. Tipe masyarakat yang tidak suka untuk berpikir berat (kritis) lebih senang menerima apa adanya daripada menyeleksi dan mengevaluasi informasi yang ada sehingga menyebabkan mudahnya terjadi kericuhan dan perpecahan. Menariknya informasi yang ada justru dikembangkan menjadi narasi yang fiktif. yaahh tidak heran karena konsumsinya adalah mistis dan gosip. Mistis memerlukan bumbu-bumbu "horor" agar lebih menarik, sedangkan gosip memerlukan bumbu- bumbu "panas" agar lebih seru dan kegiatan ini memerlukan daya kreatifitas yang tinggi tentunya.Â
...
Sekian dari saya semoga bermanfaat .. apapun gosip dan beritanya tetap teh botol sosro minumannya.. aku bangga jadi anak Indonesiaa ..Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H