"Iya Ta, lihat saja tumpukan hampers di kamarku ada 15 kemarin aku hitung. Belum lagi nanti kalau ada yang mengirim lagi. Dan kamu tenang aja Ta. Satu aku belikan untukmu kok" Jawa Rere sambil memakai helm.
Perjalanan pulang cukup padat merayap. Rere yang sedang asyik duduk di belakang sambil main HP tiba - tiba kaget karena Tata menghentikan motornya padahal mereka belum sampai di kos. Rere hanya terdiam lalu turun dari motor tanpa diminta. Dia melihat sebuah gedung bertuliskan Lembaga Amil Zakat.Â
"Re, maaf ya mampir ke sini sebentar aja. Tadi kan aku dah nemenin kamu belanja. Sekarang giliran kamu nemenin aku ya,"Â
"Oke Ta. Kita mau ngapain ke sini?" tanya Rere heran.
"Aku mau bayar zakat dulu Re. Yuk kamu ikut ke dalam" Ajak Tata.
Mereka berdua berjalan bersama masuk ke kantor LAZ itu. Di dalam hati Rere merasa ada yang aneh. Baru pertama kali ini dia datang ke kantor LAZ. Begitu sampai di dalam, Tata langsung menghampiri salah satu karyawan di sana. Nayla namanya. Tata dan Nayila sudah kenal beberapa bulan belakangan.Â
"Assalamualaikum mbak Nayla, apa kabar?" tanya Tata
"Waalaikum salam mbak Tata. Mau menunaikan kewajiban lagi ya?"
"hehe iya mbak. Oh iya ini temanku mbak. Kenalin namanya Rere. Dia taman kos dan teman kerjaku."Â
Nayla melampaikan tangan ke arah Rere. Mereka pun saling melambaikan tangan tanda mulai berteman.
"Ini mbak zakat fitrah untuk 3 orang ya dan yang ini untuk zakat maal ku." kata Tata sambil menyodorkan sejumlah uang yang telah ia masukan ke dalam dua amplop yang berbeda.