Buka bersama, tidak bisa dipungkuri ajakan untuk berbuka puasa sulit untuk ditolak. Semakin dewasa ajakan buka bersama semakin banyak. Mulai dari teman sekolah, teman kerja, teman masa kecil, teman organisasi dan lain sebagainya. Buka bersama memang baik untuk mempererat silaturahmi dengan mereka, tetapi perlu kamu sesuaikan dengan kondisi keuanganmu. Jangan sampai kamu mengiyakan semua ajakan mereka membuat pengeluaranmu membengkak. Kamu harus selektif dalam mengikuti kegiatan buka bersama.Â
Jajan takjil, bulan ramadan identik dengan takjil yang luar biasa menggiurkan. Ingin rasanya mencoba ini dan itu. Perlu diperhatikan, jangan sampai kalap yaa. Bolehlah sesekali jajan takjil, tapi janganlah bersikap boros. Takjil memang harganya tidaklah mahal, tetapi kalau beli takjilnya banyak kan, pengeluaran jadi ikut membengkak.Â
Bagi - bagi parcel untuk sanak saudara dan teman, bulan puasa menjadi momen terbaik untuk berbagi bingkisan untuk mereka. Dari mengirimkan sembako, pakaian, makanan hingga parcel mewah. Kamu yang melakukan tradisi ini pun juga harus memikirkannya. Berapa orang yang akan kamu beri bingkisan dan berapa besar biaya yang harus dikeluarkan untuk setiap bingkisan itu.Â
Mudik dan buah tangan, menjadi salah satu ciri khas bulan ramadan. Meskipun, selama pandemi mudik dilarang, tetapi ada sejumlah daerah yang diijinkan untuk tetap melakukan mudik. Untuk kamu yang akan mudik, pengeluaran selama mudik harus kamu perhitungkan.Â
- Pos pengeluaran hiburan
Setelah semuanya tercatat dan dianggarkan, pos berikutnya adalah pos hiburan. Selama ramadan kamu bisa menggunakan pos ini untuk membeli baju baru, travelling, belanja online dan lain sebagainya.Â
3. Waspada dengan bocor halus selama ramadanÂ
Di dunia keuangan ada istilah bocor halus atau Latte Factor. Bocor halus adalah gaya hidup seseorang yang konsumtif dengan cara melakukan pengeluaran  untuk hal - hal kecil, namun jika dijumlahkan pengeluaran ternyata besar. Selama ramadan latte factor bisa saja terjadi kepada kamu. Misalnya, kamu  yang hobi belanja baik offline maupun online. Di bulan ramadan ini banyak sekali promo, diskon besar - besaran yang akan mengikat para konsumen. Dengan dalih"mumpung ada diskon" bisa saja kamu akan membelinya. Jika setiap ada promo dan diskon kamu melakukan pembelian, bisa - bisa keuanganmu akan berantakan.Â
Setiap orang memiliki latte factor yang berbeda - beda. Kamu bisa mencoba untuk mencari tahu latte factor kamu dimana. Ketika sudah menemukannya kamu bisa segera mengantisipasi hal itu. Salah satu solusi untuk mencegah terjadinya bocor halus adala dengan membuat skala prioritas dan menentukan alasan seberapa pentingnya kamu untuk memiliki barang ini. Bergaya hiduplah sesuai kantongmu, jangan memaksakan diri mengikuti trend yang sedang hits.Â
Mengelola keuangan dengan melakukan pencatatan seperti ini memanglah terlihat rumit bagi yang tidak terbiasa. Akan tetapi, kamu tidak perlu khawatir. Kamu bisa membuat pencatatan dengan model yang sangat sederhana atau kamu bisa menggunakan aplikasi pencatatan yang ada di smartphone kamu.Â
Jika kamu belum pernah melakukan pencatatan keuangan pribadi, kamu bisa mulai dari sekarang. Menjadikan bulan ramadan sebagai evaluasi kondisi keuangan dan mulai belajar untuk mengelola keuangan sendiri. Bijaklah dalam menggunakan uangmu karena uang susah susah gampang untuk dicari, tapi sangat mudah untuk dihabiskan.Â