Tanggal merah jatuh pada hari Jumat, itu artinya long weekend. Yey, inilah hari yang kutunggu-tunggu. Bulan lalu, tepatnya tanggal 16 Februari menjadi hari libur nasional karena adanya perayaan tahun baru Imlek. Aku tidak merayakannya, tapi aku ikut bahagia karena bisa merasakan libur lebih lama. Â Awalnya aku berfikir liburan ini akan diisi dengan kegiatan yang mainstream seperti ke mall, makan di tempat makan langganan keluarga atau sekedar nonton film.Â
Dugaanku meleset setelah bulekku (panggilan tante dalam bahasa jawa) nge-chat aku dan menyuruhku segera ke rumah eyang. Beliau bilang kalau aku sudah ditunggu yang lain karena mau pergi jalan-jalan. Wah, aku langsung melesat ke rumah eyang tanpa pikir panjang. Berbekal tas ransel yang berisikan baju ganti aku diantar abang ojol ke sana. Selama perjalanan ke rumah eyang, pikiranku melayang - layang mencari sebuah jawaban "siapa yang menungguku?".Â
Jarak rumahku ke rumah eyang cuman lima meni, jadi rasa penasaranku hanya sebentar saja. Sampai di rumah eyang, aku menemukan jawannya. Aku kaget banget karena yang menunggku adalah saudaraku dari Jakarta, Brebes dan Purwodadi yang biasanya  ke Solo hanya pas lebaran atau tahun baru. Liburan singkat ini mereka kompak pulang ke kampung halaman. So happy, karena aku sudah lama tidak bertemu mereka.  Berada di antara mereka saja sudah terasa kehangatan keluarga besarku ini.Â
Begitu keluargaku kumpul, adik-adikku dari Jakarta nyletuk ingin liburan. Keinginan mereka langsung saja di amini oleh anggota keluarga yang lain. Jadilah Tawangmangu menjadi destinasi liburanku kali ini. Liburan yang mendadak tanpa perencanaan sebelumnya. Karena dadakan, mulailah seisi rumah heboh mempersiapkan segala sesuatunya. Inilah suasana kehangatan keluarga yang selalu kurindukan.Â
Aku ingat betul, kami berangkat pada hari Jumat siang menggunakan dua mobil. Kami start dari kota Solo. Butuh waktu dua jam untuk sampai ke Tawangmangu. Perjalanan berjalan lancar, tapi mobilku tertinggal cukup jauh. Untunglah ada gadget, bulek kemudian menghubungi mbakku yang ada di mobil satunya. Kami terus berkomunikasi dan memutuskan untuk bertemu di daerah Karanganyar. Mobil yang aku tumpangi langsung ke lokasi pertemuan.Â
Sekitar 25 menit kami baru bisa menemukan mereka. Siapa sangka rombongan pertama sedang asyik minum es dawet dan menyantap gorengan di pinggir jalan. Kami cuman bisa ngiler melihat mereka. Parahnya lagi mereka dengan muka sok asik menunjukkan gelas es dawet ke arah kami. Kesal sekali rasanya.Â
Bagaimana tidak? Sudah tau ini libur panjang malah ke Tawangmangu secara dadakan. Kalau libur panjang, mencari villa di Tawangmangu cukup sulit karena sudah penuh di booking para wisatawan. Benar saja, pakde budeku kebingungan mencari villa yang masih kosong. Beberapa kali bertanya berkali-kali kecewa.
 Bahkan saking hopeless-nya, pakde bilang kalau sampai enggak dapat villa, kita bakalan turun lagi ke Solo. Oh My God! Masa sudah jauh-jauh ke sini malah pulang, mana saat itu sudah sore lagi belum sempat menikmati alam Tawangmangu. Pencarian kami lanjutkan. Tidak ada kata menyerah, akhirnya kami dapat satu villa. Yey! Tidak jadi pulang ke Solo.
Kalau anak-anak ngapain? Kami sibuk main kartu. Selalu saja kartu tidak pernah lupa karena inilah kebiasaan kami sejak kecil setiap kali kumpul. Tidak ada unsur perjudian, kami hanya bermain kartu untuk having fun saja. Permainan kami juga tidak pernah ganti yaitu 4-1, minuman dan kucingan. Bermain kartu menjadi salah satu sarana  wajib bagi kami untuk menghabiskan waktu bersama.Â
Kehangatan keluarga semakin terasa saat para orang tua tertawa terbahak-bahak karena ada yang kalah. Momen yang begitu langka bagi kami ini tidak akan pernah kulupakan. Keseruan malam ini membuat kami lupa waktu, hingga tak terasa sudah tengah malam, kami bergegas tidur.
Keesokan harinya, aku dan beberapa saudara jalan-jalan di sekitar villa. Sedangkan yang lainnya antre mandi dan menjaga villa sambil menunggu sate kelinci datang. Udara pagi yang segar membuat badan ini kembali fresh. Tidak jauh dari villa ternyata ada kampung halloween yang berisikan patung hantu. Sayangnya tempat itu sedang direnovasi, jadilah kami hanya mengbadikan momen di depannya saja.
Di telaga ini konon katanya ada lubang jepang juga. Lubang bikinan jepang ini dibuat saat masa penjajahan yang difungsikan sebagai tempat persembunyian. Aku sudah sering ke sini jadi sangat hafal dengan kawasan wisata ini. Di telaga Sarangan, pengunjung akan dimanjakan dengan kuliner khas yaitu sate kelinci, buah-buah segar, berkelilling naik kuda, shopping oleh-oleh dan naik boat mengelilingi telaga.Â
Naik boat inilah yang tidak pernah kuewatkan kalau ke sini. Harga satu boat sekali putaran Rp100.000 untuk empat orang. Saat itu sih, kami ditraktir pakdeku dari Purwodadi, jadi kami dibolehkan naik boat keliling 3x. Aha! Seru banget. Pengendara boat juga cepat akrab dengan kami. Dia tidak segan-segan mempercepat laju boat kami, sehingga airnya muncrat sampai ke muka kami. Basah-basah tidak masalah nanti juga kering sendiri pikirku.
Ada kalanya pengemudi boat beratraksi, kami menyoraki mereka sebagai bentuk apresiasi karena sudah menghibur kami. Â Selama istirahat, lagi -- lagi kami makan. Kali ini bukan sate kelinci, tapi makan bakso dan jagung. Emang dasar keluargaku semuanya hobi makan. Bahkan adik-adikku yang cowok satu manguk saja kurang. Wah, benar-benar beruntung sekali abang tukang bakso bertemu kami. Mungkin saja baksonya ludes kami makan.Â
Terima kasih karena kalian menyempatkan untuk pulang ke Solo walaupun hanya tiga hari. Benar kata orang-orang, bukan tentang tempatnya, tapi bersama siapa kita menghabiskan momen itulah yang lebih penting. Aku sering ke Tawangmangu, tapi terasa berbeda saat bersama mereka.
Semoga lain kali liburan keluarga besar kita lebih terencana, lebih lama dan tentunya lebih menyenangkan apalagi kalau liburan bisa full member. Sampai jumpa lagi di keseruan selanjutnya pakde, bude, bulek, mbak, mas dan adik-adikku. Perjalanan kembali ke Solo begitu sunyi karena kami kelelahan dan perut sudah kenyang. Jadilah kami langsung molor. Tak terasa sudah sampai Solo, kami langsung mandi dan beres-beres.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI