Mohon tunggu...
Hana RestuPratiwi
Hana RestuPratiwi Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswi

Seorang pembelajar yang meyakini bahwa proses bertumbuh butuh waktu.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Membedah Omnibus Law dengan Kacamata Habermas: Apa yang Salah?

14 Januari 2025   14:32 Diperbarui: 14 Januari 2025   15:35 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kasus Omnibus Law menunjukkan bagaimana dominasi sistem atas dunia kehidupan dapat mengganggu legitimasi kebijakan publik. Dengan mengadopsi teori Habermas, penting bagfi pemerintah, media, dan masyarakat untuk menciptakan ruang publik yang inklusif, di mana dialog rasional menjadi dasar pengambilan keputusan.

Bagaimana menurut Anda? Apakah teori Habermas relevan untuk menjelaskan fenomena ini? Mari berdiskusi di kolom komentar!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun