Mohon tunggu...
Hana L.
Hana L. Mohon Tunggu... -

~Love Kompas~ :)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Saya dan Pengamen..

27 Maret 2010   03:36 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:10 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

SMP. Saat saya mulai pulang sendiri dengan angkot. Pengamen adalah "sahabat" saya. Seakan-akan, saya tidak bisa hidup tanpa mereka.

"aasyiik, ada hiburan"

Mulailah saya ikut bersenandung dalam hati. Apalagi, kalau mereka pakai alat musik "lengkap". Ada gitar nya, kendang nya, biola nya, harmonika nya, dan bonus suara yang merdu! Perfect!

Musim ujian tiba.

"dek, kalau ada pengemis atau pengamen, jangan lupa kasih.. hati tenang, nilai juga bagus.."

Hahaha. Salahkah ajaran orang rumah saya? saya tidak tahu, yang pasti saya mengikuti ajaran itu. Walau musim ujian sudah berakhir, saya tetap menurut. 500 atau 1000. Istilah lebay nya, uang jajan saya sebagian untuk pengamen.

***

Akhirnya saya menjadi siswi SMA. Tetap menjadi pelanggan setia angkot. Tidak ada yang berubah pada diri saya. Tapi, pengamen berubah. Setelah bernyanyi tidak jelas, mereka berpesan:

"bapak, ibu. saya baru keluar penjara. dari pada saya merampok, mending saya minta! tolonglah pak, bu. 1000 dari anda untuk saya tidak akan membuat anda miskin!"

Bertatto. Tampang sangar. Mulut kasar. Saya dan penumpang lain, ketakutan.

"dek, kalau pengamen yang galak-galak gitu, kasih aja. kalau takut, turun aja. pindah angkot, ya.."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun