Hal ini tentu merupakan inisiatif positif di tengah maraknya kampanye pemilu dan potensi pelanggaran seperti politik uang. Idealnya, seorang calon pemimpin politik haruslah dipilih berdasarkan penilaian objektif yang dilakukan konstituennya. Tidak seharusnya seorang calon terpilih karena paling mampu membagi-bagikan uang atau materi. Maka itu, yang dilakukan oleh calon pemimpin adalah berkampanye positif, sesuai dengan peraturan, dan tidak boleh melakukan politik uang.
Inisiatif desa ini juga diapresiasi oleh salah seorang caleg DPD dapil Daerah Istimewa Yogyakarta, Bambang Soepijanto. Sebagai caleg, beliau memilih untuk berkampanye secara positif mengemukakan visi dan misinya pada calon pemilih.Â
Bambang Soepijanto berharap, dengan begitu rakyat Yogyakarta mau memilih dirinya atas dasar gagasan, visi, dan misi yang ia emban. Caleg bernomor urut 24 ini berharap, warga Yogyakarta dapat memilih presiden dan legislatif yang memang terbaik untuk kemajuan DIY.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H