Mohon tunggu...
Hamzah Zhafiri
Hamzah Zhafiri Mohon Tunggu... Kreator konten -

Suka menulis dan bercerita sebagai hobi. Terutama tema politik, bisnis, investasi, dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Trip

Kisah "Romeo dan Juliet" di Balik Keindahan Pantai Parangtritis

7 Desember 2018   19:22 Diperbarui: 7 Desember 2018   19:24 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nelayan yang baru pulang dari melaut, bisa langsung menjual ikannya langsung di atas perahu.

Ingin sekali saya menolak, tapi karena saya sudah terlalu lemas karena kekenyangan, akhirnya saya terima juga.

Pengalaman tentang Parangtritis membuat saya belajar banyak. Ketika mempresentasikan hasil riset saya tentang masyarakat Pantai Parangtritis di forum kuliah, saya pun bicara tentang keindahan alam, tentang kenikmatan kuliner, dan tentang usaha ekonomi kerakyatan yang romantis.

Tidak perlu jauh-jauh ke Inggris atau Perancis untuk memahami arti cinta dari epos Romeo dan Juliet-nya Shakespeare. Cukup datang ke Pantai Parangtritis, dan anda bisa menemukan cinta yang sesungguhnya.

Saya bersyukur, tidak hanya saya saja yang bisa jatuh cinta pada kisah-kisah kerakyatan. Belakangan saya tahu, ada seorang tokoh di Yogyakarta yang juga menunjukan ketertarikan pada geliat masyarakat di pantai-pantai selatan provinsi ini.

Beliau adalah Bambang Soepijanto, mantan Dirjen Planologi dan Kehutanan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Baru-baru ini, beliau juga berkunjung ke daerah Parangtritis, khususnya Pantai Parangkusumo, dan sempat berfoto di Taman Gumuk Pasir.

Bambang Soepijanto menyapa nelayan.
Bambang Soepijanto menyapa nelayan.
Di situ, nampak beliau menyapa nelayan yang tengah menyandarkan perahu di bibir pantai.

Bambang Soepijanto mencicipi makanan kering yang terbuat dari hasil laut.
Bambang Soepijanto mencicipi makanan kering yang terbuat dari hasil laut.
Di sekitar pantai tersebut juga terdapat pasar khusus hasil olahan kering tangkapan laut, seperti ikan bayi kecil yang dibuat seperti kerupuk hingga udang kering. Seingat saya, di pasar tersebut juga terdapat keripik yang terbuat dari rerumputan laut di bebatuan pantai. Hanya dengan bumbu seadanya dan digoreng, rumput berkalsium ini rasanya enak lho!

Bambang Soepijanto berkunjung ke pasar ikan
Bambang Soepijanto berkunjung ke pasar ikan
Terakhir, tidak lupa Bambang Soepijanto mengunjungi pasar ikan yang terletak tidak jauh dari pantai. Sekalipun jabatan beliau sekarang adalah Ketua Umum Asosiasi Panel Kayu Indonesia, namun beliau juga sangat mendukung industri maritim, terutama jika pelakunya adalah rakyat kecil melalui UMKM.

Bambang Soepijanto maju sebagai DPD dapil DIY
Bambang Soepijanto maju sebagai DPD dapil DIY
Hal ini dapat dipahami, karena secara pribadi, Bambang Soepijanto memang selalu merasa dekat dengan rakyat kecil. Dari mulai berkarir sebagai petugas penghijauan lapangan di daerah pelosok Songbanyu Rongkop, Gunungkidul, hingga kini maju sebagai calon anggota DPD DIY. Dengan jargon "DPDnya Wong Cilik" serta kiat "ngayomi, ngayemi, ngayani," ia ingin melayani Daerah Istimewa Yogyakarta dengan berpihak pada rakyat kecil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun