Mohon tunggu...
Hamzah Zhafiri
Hamzah Zhafiri Mohon Tunggu... Kreator konten -

Suka menulis dan bercerita sebagai hobi. Terutama tema politik, bisnis, investasi, dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Terbongkar! Inilah Rahasia Membuat Ayam Geprek Paling Enak

27 November 2018   13:04 Diperbarui: 27 November 2018   13:06 693
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi (Hamzah Zhafiri)

Ayam geprek. Sejauh pengamatan saya, belakangan makanan ini bisa ditemui di berbagai kota besar di Indonesia. Padahal, sudah cukup lama ayam geprek ada di Yogyakarta. Di kota yang lebih terkenal dengan gudeg serta aneka kuliner yang bernuansa "manis", ternyata warganya juga memiliki selera pedas.

Banyak kontroversi seru tentang awal mula makanan ayam geprek ini bisa ada. Sejak dulu, sudah ada makanan penyetan yang intinya memakan lauk-pauk dengan sambal di daerah Jawa. Menu ini cukup populer di Jawa Timur dan Yogyakarta sejak dulu. Namun, bentuk ayam geprek moderen yang kita kenal sekarang bisa ditelusuri dari Warung Ayam Geprek Bu Rum di Yogyakarta.

Awalnya, warung Bu Rum ini menyediakan aneka makanan seperti lotek, soto, dan lain sebagainya. Iseng saja, Bu Rum juga turut menjual ayam goreng tepung serupa ayam KFC yang tentunya banyak digemari mahasiswa. Sampai suatu hari, ada seorang mahasiswa yang minta dibuatkan ayam goreng dengan dicampur sambal. Bu Rum pun bereksperimen dengan mengulek ayam dan sambal dengan cobek. Hasilnya, makanan tersebut pun disukai.

Banyak yang menyebut makanan ini ayam gejrot, ayam ulek, dan sebagainya. Akhirnya, Bu Rum berinisiatif menamakannya ayam geprek. Karena ayam ini diulek dan dihancurkan seperti "digeprek" bersama-sama sambal yang terdiri dari cabe dan bumbu-bumbunya.

Dokumentasi Pribadi (Hamzah Zhafiri)
Dokumentasi Pribadi (Hamzah Zhafiri)
Nah, sampai sini, anda pasti sudah banyak bisa menemukan informasi tentang serba-serbi ayam geprek, dari mulai variasinya, hingga contoh warung dan restoran ayam geprek paling enak di tiap kota. Jadi, saya tidak akan membahas itu. Yang ingin saya bahas adalah, sebuah ulasan saya tentang kenapa ayam geprek bisa begitu enak.

Uniknya, sebenarnya tidak semua ayam geprek di tiap warung atau restoran itu enak. Ada pula yang biasa saja, atau bahkan kurang enak. Apa yang membedakan antara ayam geprek yang enak dan yang tidak enak?

 Ulasan ini saya dapatkan dengan berbincang dengan seorang kawan saya yang pernah menjadi koki restoran ayam geprek ternama.

Dokumentasi Pribadi (Hamzah Zhafiri)
Dokumentasi Pribadi (Hamzah Zhafiri)
Jadi begini, seperti yang kita ketahui, ayam geprek biasanya dibuat dari ayam goreng tepung. Pertama-tama, kita akan mengulek sambal yang umumnya terdiri dari cabe dan bawang putih. Ayam yang sudah tergoreng sempurna kemudian diulek bersama sambal ini, hingga keduanya tercampur dan teraduk.

Itulah resep dasar dari yang disebut ayam geprek. Perpaduan antara ayam goreng tepung yang erat kaitannya dengan cara masak ayam goreng khas kuliner barat serta perpaduan sambal yang erat kaitannya dengan kuliner Indonesia, membuat hidangan ayam geprek nampak seperti makanan fusion.

Nah, beberapa pengusaha ayam geprek pun mengkreasikan adonan sambal yang dibuat. Selain cabai dan bawang putih, ditambahkan pula setitik terasi (jika memungkinkan, bakar dulu terasi ini hingga sedikit gosong), sedikit garam, sedikit penyedap rasa Sasa, dan seiris tomat.

Tambahan terasi membuat sambal terasa lebih gurih dan beraroma menggoda. Garam dan/atau penyedap rasa menambah rasa asing pada sambal yang pas berkombinasi dengan daging ayam. Terakhir yang menjadi rahasia utama adalah tambahan seiris tomat. Irisan tomat ini menambah suasana segar pada sambal. Air tomat akan merembes ketika diulek bersama sambal.

Cairan tomat ini, selain terasa segar, akan membantu sang sambal menyebar dan meresap ke sekat-sekat otot daging ayam. Sehingga kelezatan sambal yang terdiri dari pedasnya cabai rawit, gurihnya bawang putih dan terasi, hingga asinnya garam dan penyedap rasa, menyebar di sepanjang permukaan kulit dan daging ayam serta meresap ke sekat-sekat daging.

Makanlah ayam geprek ini dengan nasi hangat, niscaya anda akan merasakan nikmatnya surga dunia di bumi Yogyakarta.

Dokumentasi Pribadi (Hamzah Zhafiri)
Dokumentasi Pribadi (Hamzah Zhafiri)
Syahdan, itulah rahasia kenikmatan ayam geprek khas kuliner Yogyakarta. Meski melewati berbagai evolusi sebagai bentuk adaptasi perubahan zaman, kuliner di provinsi ini terus hidup dengan segala keunikannya. Semoga saja kebudayaan kuliner yang kaya ini, mengutip visi Pak Bambang Soepijanto sebagai calon DPD DIY, tetap terjaga dan bahkan diakui sebagai warisan dunia alias World Heritage.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun