Hai langitku yang kelabu
Entah apa yang saat ini dirasa, kau nampak begitu pucat pasi
Seolah ada sebuah masalah yang sedang ditanggung dan sulit sekali diutarakan
Sampaikanlah walau hanya seciul prakata dalam dekupan rasa
Kalau saja dikau tak lagi nyaman bersama mentari dan jagat ini, lantas apa harus pergi meninggalkan porosnya tatasurya dan bumi antariksa. Kau harus tetap memberi cahaya untuk alam dan orang yang ada di dalamnya walau dirasa tak lagi bersahabat
Secercah kebaikan pastinya akan memberimu sebuah makna dan arti bahagia itu. Walau tidak utuh kau rasakan setidaknya dapat orang lain rasa dan ambil manfaatnya.
Kalau saja menjadikanmu besar dalam catatan mereka dan dianggap seorang yang berharga, tetaplah menjadi dirimu yang terus memberi tanpa pamrih dan pilah pilih statusnya.
Hai langitku yang kelabu
Kali ini ingin rasanya ku sedikit berkeluh padamu
Tentang rasa dan harapan yang tak kunjung tiba di pelabuan ujungnya.
Yang tanpa arah dan batas untuk jalannya
Tentang peliknya cinta dan sedu sunia
Tentang arti dan makna hidup yang sesungguhnya
Apalah arti diri yang penuh dengan nestapa dan tak sempurna dalam tindaknnya
Hanya menjadi penopang tanpa tau kapan harus tegak berdiri sendiri.
Aku yang penuh cemas akan diri yang setiap saat menghantui dalam bayang dan mimpi
Mencoba tegar dalam pelukan rembulan ketika malam hari tiba
Dan selalu bermetamorfosis mengalami hari-hari yang terus berubah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI