Mohon tunggu...
Haidar Ali Hamzah
Haidar Ali Hamzah Mohon Tunggu... Lainnya - Pembelajar, Medical Student

Menulis apa yang dilihat, didengar, dan dirasa

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Covid-19 Bukanlah Pertama Kali yang Mengguncang Dunia, Lalu Apa Saja? (Bagian 1)

4 April 2020   18:50 Diperbarui: 5 April 2020   19:33 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Covid-19 mengguncang dunia. Terhitung sudah, 198+ negara sudah nyicip virus ini dan nampaknya masih ada lagi yang ingin menyicip. Kasus yang pada awalnya sempat ditutup-tutupi oleh China pada akhirnya menimbulkan malapetaka. Ini bukanlah pertama kali, bumi kita ini sebenarnya sudah seringkali diguncang oleh hal-hal begini.

Dibilang hidup iya, dibilang mati pun juga iya. Mahkluk seperti inilah yang mampu mengguncang dunia dalam sekejap. Selama abad 21 ini, beberapa peristiwa besar dan merugikan dunia pun dibuat olehnya. Lalu, apa saja peristiwa itu?

Mari sejenak flashback 20 tahun kebelakang tuk melihat apa yang sudah digarap oleh makhluk kecil ini.

SARS (2002-2003)

SARS adalah istilah lain dari pneumonia (infeksi paru) berat. SARS pertama kali ditemukan oleh Dr. Carlo Urbani (staff WHO) di Vietnam, 28 Februari 2002. Pada 17 April 2002, SARS baru dikenali penyebabnya yakni coronavirus dengan strain baru kala itu.

Sumber penyebarannya berasal dari China. Virus ini telah mewabah ke 30 negara di dunia, termasuk Indonesia. 8096 kasus ditemukan dengan 774 kematian diantaranya. Sehingga memiliki angka kematian (Case Fatalition Rate/ CFR) 9,6 %.

Menariknya, kurangnya pemahaman virus SARS yang merupakan penyakit infeksi baru kala itu, digunakan oleh pihak tertentu untuk membuat ketakutan dunia. Pengamat mencatat bahwa ketakutan ini bahkan penyebarannya lebih cepat dari virus tersebut sehingga menyebabkan berbagai kerugian di bidang ekonomi, sosial, dan perubahan politik.

Pasalnya, ketakutan berasal dari informasi yang disembunyikan atau tidak jelas. Informasi yang jelas dan faktual perlu dikeluarkan oleh otoritas terpercaya. Sehingga transparansi perlu dilakukan.

Oleh karena itu, sebagai respon terhadap SARS, tepatnya pada konferensi 56th World Health Assembly, Mei 2003, WHO diberikan hak untuk memimpin dan mengoordinir seluruh aspek penyakit infeksi mulai dari penyebaran data informasi, pencegahan penyakit, hingga pencegahan penyebaran internasional.

Ebola (2014-2019)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun