Mohon tunggu...
Hamnur Hanursi
Hamnur Hanursi Mohon Tunggu... -

Saya dilahirkan di sebuah dusun yang teduh nan unyu-unyu bernama Uraso. Didepan rumahku menjulang kokoh pegunungan Kambuna, mensuplai air bagi mengalirnya sungai Uraso, tempat dimana aku dan sahabatku kecil-ku riang bermain. Aku menghirup udara pertama kali di suatu subuh yang sejuk, udara yang segar masuk ke paru-paru-ku, ketika kokok ayam bersahutan menyambut datangnya cahaya pagi. Sang fajar perlahan naik, sinarnya menembus dinding rumah dan mendarat tepat diatas tubuh mungil-ku. Ayahku menyaksikan, lalu berkata NUR (CAHAYA), darisanalah aku diberi nama HAMNUR. HAM berarti daging (tubuh/manusia) NUR berarti CAHAYA. HAMNUR berarti manusia yang...? Ah, apalah arti sebuah nama...? aku hanya berharap, perbuatanku selaras dengan namaku.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Non Muslim Itu Kafir?

11 Juni 2017   06:28 Diperbarui: 11 Juni 2017   07:10 2697
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagi kebanyakan Muslim fanatis, setiap orang diluar  Islam adalah KAFIR. Oke, benarkan saja daripada anda didemo berjilid2 atau dipersekusi?

Namun apakah umat Kristen, Yahudi, Hindu, Buddha... tidak memiliki Iman sehingga kita Muslim seenaknya saja menyebut mereka kafir?

1. Saat Muslim ke mesjid beribadah, berhaji, berpuasa dsb, orang mengatakan itu akibat dorongan IMAN. Yap, setuju. 

Pada momen yang sama, apa yang mendorong umat Kristen ke Gereja jika bukan Iman? Orang Hindu ke Pure jika bukan Iman?

Adakah orang yg begitu tolol menghabiskan waktu sepanjang hidupnya mengunjungi rumah ibadah tanpa adanya KEYAKINAN dlm dirinya bhw itu BENAR, BERMANFAAT?

So, setiap kegiatan menyangkut keagamaan mana pun, ada faktor IMAN yg mendorong hal itu. So, orang beragama manapun, pasti mereka  memiliki IMAN, KEYAKINAN.

Lalu mengapa orang2 yg beda agama dengan kita, di sebut kafir? Hal ini terletak pada definisi, cara pandang masing2 agama dalam menyusun konsep keimanan mereka. Lalu menarik garis segregasi: ini beriman diluar itu kafir.

2. Didalam Islam istilah KAFIR itu maknanya luas. Jika mengikuti tafsiran umum 'KAFIR' berarti orang yg tidak PERCAYA, sebaliknya orang beriman adalah orang yang PERCAYA. Jadi lawan kata KAFIR adalah BERIMAN.

Kata kafir bisa juga berarti KUFUR, INGKAR. Tetapi secara harfiah, akar kata KAFIR berarti MENUTUPI.

Menutupi kebenaran, mengingkari kebenaran atau meninggalkan kebenaran, sama dengan dusta, bohong. Jadi orang2 yg berdusta, korupsi, menipu, berlaku tidak benar mereka adalah KAFIR. Jika sudah begini, siapa saja bisa kafir dan beriman tanpa memandang agama manapun.

Tetapi kita masih memiliki pertanyaan: IMAN itu apa?

3. Dalam Islam 'IMAN' secara bahasa dari kata TASHDIQ (membenarkan). Secara syar'i Iman berarti KEYAKINAN HATI, MEYAKINI atau PERCAYA.

Jadi orang yang membenarkan, percaya, meyakini kebenaran dan mengamamalkan atau mempraktekkan kebenaran itu adalah orang BERIMAN.

Pertanyaan: membenarkan apa?

Percaya kepada siapa?

Nah, hal itu sudah masuk domain cara pandang, pemahaman lalu dibuatlah konsep, yang mana setiap agama punya pandangan dan konsep keimanan sendiri2.

Contoh: Didalam Islam SUNNI kita mengenal rukun Iman yg terdiri dari 6 itu, hal ini biasanya dikutip dari QS Al Baqarah:177 dll.

Golongan Islam SYIAH yang juga berpedoman kepada Qur'an namun memiliki konsep rukun Iman yang berbeda dengan konsep dari Islam SUNNI. Nah, aneh khan?

So, soal IMAN lebih kepada cara pandang, pemahaman, definisi dari masing2 agama, golongan.

4. Sudah jelas, setiap penganut agama manapun memiliki konsep keyakinan sendiri-sendiri. Dengan lain kata, mereka bukan orang kafir, mereka adalah orang yang BERIMAN. Mereka meyakini adanya Tuhan, menyembah Tuhan, mengikuti instruksi Tuhan sesuai konsep keimanan agama mereka. Jadi bagaimana kita menyebut mereka TIDAK BERIMAN?

Perlu kita ketahui, sblm datangnya Islam, agama Yahudi dan Nasrani tlh mengenal istilah tidak beriman (kafir) untuk membedakan dgn orang beriman. Lihat Bilangan 23:9, Galatia 2:14, Matius 5:22. Pada ayat-ayat dalam Alkibat tersebut sudah terdapat kata KAFIR.

Islam muncul pada abad 6 M, Nasrani muncul abad 1 M, dan Yahudi muncul -+ 2000 SM. Artinya, agama Yahudi dan Nasrani telah mengenal lbh dahulu istilah BERIMAN dan KAFIR jauh sblm Islam hadir pada abad 6M. Itu jelas, fakta!

Jadi keliru besar jika kita umat Islam mendikte umat Nasrani dan Yahudi tentang Istilah BERIMAN-KAFIR. Lalu teriak kopar kafir kepada mereka. Padahal, merekalah yang lebih dahulu mengenal Istilah tersebut.

5. Kita (muslim) menggunakan standar BERIMAN-KAFIR menurut defenisi agama kita, ketahuilah, umat Kristen juga punya defenisi sendiri tentang kata tersebut. Jika sudah menyangkut definisi masing2, pemahaman masing2, konsep masing2, percayalah, sampai kiamat berdebat tidak akan usai.

Jangankan definisi beriman-kafir antara Muslim vs Non Muslim yg jelas berbeda, antar golongan didalam Islam saja tidak sama. Lihat perbedaan nyata konsep rukun Iman golongan SUNNI  vs golongan SYIAH, jelas berbeda.

 Rukun Iman tidak sama, rukun Islam apalagi. Padahal keduanya menyembah Tuhan yang sama, berpedoman kepada Kitab Suci Yang sama, Nabi Yang sama, kiblat sama, haji bersama... kok berbeda rukun Iman dan rukun Islamnya? Aneh, khan?

Bagi kaum konservatif, mereka yang tidak sepaham denganmu adalah SESAT, KAFIR. Ini adalah ciri khas orang2 bersikap ekslusif. Ketahuilah, jika merujuk konsep iman Kristen, diluar Kristen adalah kafir. Nah, sama saja khan?

KESIMPULAN

Mereka yang memiliki agama, jelas mereka adalah orang beriman. Tentu saja mereka tidak beriman sesuai konsep agamamu, tetapi mereka beriman sesuai konsep agama mereka.

So, kekafiran itu tergantung dr sudut pandang ajaran mana ia dikemukakan, sebagaimana keimanan itu tergantung dilihat dr kacamata ajaran yg mana ia dijelaskan.

Meyakini agamamu yg paling benar, tidaklah salah, namun menjadikan standar kebenaran agamamu utk menghujat keyakinan orang lain sbg kafir, jelas tindakan yang tidak benar.

So, orang2 berilmu nan bijak, tdk akan gampang menghujat orang lain kopar kafer, sesat saset krn faktor keyakinan. Karena mereka paham bahwa tindakan itu adalah tidak benar, kekanak-kanakan.

Jadi mereka yg gemar teriak kopar kafir kepada orang lain itu kaum apa? Kaum fanatisme juling, dari penganut teory bumi jomplang.

S A L A M

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun