3. Dalam Islam 'IMAN' secara bahasa dari kata TASHDIQ (membenarkan). Secara syar'i Iman berarti KEYAKINAN HATI, MEYAKINI atau PERCAYA.
Jadi orang yang membenarkan, percaya, meyakini kebenaran dan mengamamalkan atau mempraktekkan kebenaran itu adalah orang BERIMAN.
Pertanyaan: membenarkan apa?
Percaya kepada siapa?
Nah, hal itu sudah masuk domain cara pandang, pemahaman lalu dibuatlah konsep, yang mana setiap agama punya pandangan dan konsep keimanan sendiri2.
Contoh: Didalam Islam SUNNI kita mengenal rukun Iman yg terdiri dari 6 itu, hal ini biasanya dikutip dari QS Al Baqarah:177 dll.
Golongan Islam SYIAH yang juga berpedoman kepada Qur'an namun memiliki konsep rukun Iman yang berbeda dengan konsep dari Islam SUNNI. Nah, aneh khan?
So, soal IMAN lebih kepada cara pandang, pemahaman, definisi dari masing2 agama, golongan.
4. Sudah jelas, setiap penganut agama manapun memiliki konsep keyakinan sendiri-sendiri. Dengan lain kata, mereka bukan orang kafir, mereka adalah orang yang BERIMAN. Mereka meyakini adanya Tuhan, menyembah Tuhan, mengikuti instruksi Tuhan sesuai konsep keimanan agama mereka. Jadi bagaimana kita menyebut mereka TIDAK BERIMAN?
Perlu kita ketahui, sblm datangnya Islam, agama Yahudi dan Nasrani tlh mengenal istilah tidak beriman (kafir) untuk membedakan dgn orang beriman. Lihat Bilangan 23:9, Galatia 2:14, Matius 5:22. Pada ayat-ayat dalam Alkibat tersebut sudah terdapat kata KAFIR.
Islam muncul pada abad 6 M, Nasrani muncul abad 1 M, dan Yahudi muncul -+ 2000 SM. Artinya, agama Yahudi dan Nasrani telah mengenal lbh dahulu istilah BERIMAN dan KAFIR jauh sblm Islam hadir pada abad 6M. Itu jelas, fakta!