Mohon tunggu...
H.S Parukitta
H.S Parukitta Mohon Tunggu... pelajar mahasiswa -

"Melihat dari Sudut yang Berbeda"

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kompasianer Bernostalgia, Mantan Terindah, Katanya!

23 Februari 2017   20:42 Diperbarui: 24 Februari 2017   06:00 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Aku masih benar-benar akrab dengan Mahkluk yang bernama Mantan itu, kami masih kerap menyapa di balik wajah para Kekasih Masing-masing”

Uzzzttt, bentar dulu mantan, kamu jangan Nelpon sekarang, ada Doi disini!!!

Hatiku begitu DagDigDug saat Ponsel itu berdering tepat di samping pacarku, yang parahnya si Doi hafal nomor si mantan, Mampuzz... mati saya, “ucapku dalam Hati” dengan cepat kugerakkan tangan meraih Ponsel itu, yahh Hallo, dengan siapa? Halo halo halo, aduh gak ada suara!!! “Spek pengalihan” langsung aku maiin aja telponnya, Bahaya kalau Ketahuan... wkwkwkwk

Itu baru hanya 1 moment, pernah juga si Doi pulang kampung nihh, lalu tiba-tiba sang mantan nelpon lagi, ya udah aku minta dia datang aja kekosanku, sekedar mengisi sore, maksudku.. “uuuuuzzzzttt jangan pikir macam-macam”.... parahnya entah angin apa yang membawa sepupu Doi mampir kekosanku, sudah!! langsung ketangkap basah jadinya, meski pintu kamar terbuka lebar sang mantanpun hanya menonton TV lalu aku dalam posisi Menulis di laptop, tetap saja ada ketakutan dalam hati, bagaimana kalau dia ngelapor!!! Bisa berabe jadinya...Aduh benar-benar Sang Mantan ini, sukanya bikin Masalah kalau dia nelpon, tapi sudahlah aku suka-suka juga sih “sebenarnya’ wkwkwkwk

Hahhh saya ingat!!! Dulu saat dia Putuskan untuk pisah selamanya “katanya” tapi aku gak yakin sih sebenarnya... saya ingat pernah menulis selembar Puisi untuknya kala itu,

“Selembar Puisi tuk Irma”

Judul : Khayal

Halus gemulai membelah bibir

Santun penuh kehangatan

Sentuh sesentuh di buai waktu

Bersenandung selalu dalam khayalan...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun