Mohon tunggu...
Hamka Husein Hasibuan
Hamka Husein Hasibuan Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Asal dari Bapak. Usul dari Ibu.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ahmadiyah Bukan Agama Baru

9 Februari 2017   01:29 Diperbarui: 27 Februari 2017   02:00 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin ada yang bertanya, Ahmadiyah kan meyakinin Mirza Ghulam Ahmad sebagai Nabi? 

Iya, betul. Ahmadiyah mengimani Mirza Ghulam Ahmad sebagai nabi itu adalah Ahmadiyah Qadian.  Sekalipun demikian, harus digarisbawahi, bahwa konsep nabi versi Ahmadiyah Qadian, tidak sampai kepada menegasikan atau tidak mengakui Nabi Muhammad sebagai nabi dan rasul.  Ahmadiyah Qadian tetap mengimani Muhammad sebagai Nabi dan Rasul. Karena Qadian, punya konsep nabi tersendiri.

Berbeda dengan Qadian, Ahmadiyah Lahore, tidak meyakini Mirza Ghulam Ahmad sebagi nabi, melainkan seorang mujaddid (pembaharu). 

Bahkan, para founding father kita, seperti H.O.S Cokroaminoto, H. Agus Salim, Sukarno, Moh. Hatta dan Syahrir belajar kepada buku-buku yang ditulis oleh Maulana Muhammad Ali, seorang tokoh Ahmadi Lahore.

Buku-buku seperti The Religion of Islam, The Holy Quran, dan The Sprit of Islam karya Amir Ali, seorang Ahmadi juga, merupakan buku kesukaan tokoh-tokoh di atas.

Kedua golongan Ahmadiyah di atas ada di Indonesia. Qadian membentuk nama dengan Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI), sementara Lahore membuat nama Gerakan Ahmadiyah Indonesia (GAI).

Permasalahan selanjutnya yang sering disalahpahami sebagian orang adalah apakah kitab Tazkirah itu kitab suci Ahmadiyah?

Sejauh penelitian yang saya lakukan, tidak ada satupun buku-buku/orang Ahmadiyah yang mengatakan bahwa Tazkirah adalah kitab suci mereka. Tazkirah hanyalah semacam buku panduan, yang ditulis Mirza Ghulam Ahmad, yang tidak jauh berbeda dengan al-Muwatta'nya Imam Malik, atau ar-Risalah dan al-Ummnya Imam Syafi'i. 

Dari paparan di atas, tidak ada satu argumen pun yang bisa membuktikan, kalau Ahmadiyah itu merupakan "agama baru" di luar Islam.

Ahamadiyah adalah bagian dari Islam, dan Islam adalah bagian dari Ahmadiyah. Secara prisipiil, Islam dan Ahmadiyah sama. 

Dalam buku yang ditulis Mirza Ghulam Ahmad, yang kemudian diterjamahkan Mirza Basyiruddin Mahmud dengan judul Da'wah al-Ahmadiyah wa Garaduha, menjelaskan bahwa rukun Islam dan rukun iman di dalam Ahmadiyah sama dengan Islam lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun