Mohon tunggu...
Hamka Husein Hasibuan
Hamka Husein Hasibuan Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Asal dari Bapak. Usul dari Ibu.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Sesat Pikir "Muslim Baperan"

7 Februari 2017   22:23 Diperbarui: 9 Februari 2017   02:12 3146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pernah dengar “Om Telolet Om!” yang sempet menjadi trending topic di medsos diartikan dengan “ Aku Yahudi”, atau Pokemon Go dimaknai sebagai pendangkalan akidah? Ya, itu adalah kerjaan kaum muslim baperan. Menurut mereka, “Om Tololet Om” itu berasal dari bahasa Euthofia dan Pokemon Go berasal dari bahasa Syriac, yang maknanya adalah “Aku Yahudi”.

Bahkan Jonru menulis di akun fecebooknya: “Waspada Om Telolet Om Konspirasi Pendangkalan Akidah.  Om adalah aksara suci untuk Sang Hyang Widhi, Tuhan orang Hindu, yang kalau diucapkan lengkap menjadi “Om Swastiastu”. Telolet sinonim dari terompet, adalah ciri khas alat ibadah oarang Yahudi. Nadzubillahiminzalik. Stop Om Telolet Om mulai sekarang, jaga akidah dan jauhi apapun yang bisa mendangkalkan akidah”.

 Inilah yang disebut cocoklogi, sebuah istilah plesetan yan digunakan sebagai ilmu (logos) untuk mencocok-cocokkan sesuatu (cocok).

Mana mungkin “Om Telolet Om” dan Pokemon Go diartikan dengan “Aku Yahudi”. Padahal “Om Telolet Om” tidak lain hanyalah aksi anak-anak di pinggir jalan yang meminta supir bus yang di panggil “Om” agar memencet tombol yan mengeluarkan suara “telolet.. telolet..” Atau Pokemon Go hanya sebuah permainan game yang sempat menjadi booming . Masak diartikan “Aku Yahudi”. Keterlaluan!  

Appeal to Authority

Dengan dikeluarkanya Fatwa Atribut Natal Nomor 56 Tahun 2016, yang isinya mengharam memakai atribut natal, para muslim muslim baperan ini membela mati-matian agar fatwa ini dilakasanakan oleh seluruh kaum muslim di Indonesia. Bagi mereka, fatwa yang dikeluarkan oleh MUI adalah merupakan sebuah kebenaran absolut yang tidak boleh diganggu gugat dan diterima saja tanpa reserve.

Para muslim baperan ini terjebak kepada appeal to authority, yang percaya bahwa jika otoritas menyatakan sesuatu, maka hal tersebut merupakan kebenaran yang valid, tanpa perlu menyelidiki lebih lanjut. 

Pertanyaanya adalah apakah MUI satu-satunya yang punya otoriats untuk mengeluarkan fatwa? Apakah fatwa yang dikeluarkan oleh MUI mengikat dan memaksa? 

Tanpa melihat dan menjawab dua pertanyaan di atas terlebih dahulu, para muslim baperan selalu saja mengejek, menghina, bahkan sampai kepada tingkat mengkafirkan bagi siapaun yang yang tidak mengindahkan fatwa yang dikeluarkan MUI. 

Argumentum of Baculum

Di media sosial dengan mudah kita mendapati pernyataan-pernyataan yang mengatakan: Siapapun kaum muslim yang memilih Ahok sebagai gubernur nantinya maka di telah murtad, dan imannya telah hilang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun