Mohon tunggu...
Hamim Thohari Majdi
Hamim Thohari Majdi Mohon Tunggu... Lainnya - Penghulu, Direktur GATRA Lumajang dan Desainer pendidikan

S-1 Filsafat UINSA Surabaya. S-2 Psikologi Untag Surabaya. penulis delapan (8) buku Solo dan sepuluh (10) buku antologi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kelas Menengah Jatuhnya Mudah Bangkitnya Susah

3 Maret 2024   23:00 Diperbarui: 3 Maret 2024   23:04 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ibarat sebuah perjalanan, bila sampai di tengah ada dua sisi yang bisa dipandang, ke arah tujuan atau kembali ke garis start, sebagaimana posisinya mudah bimbang ke kanan atau ke kiri, laksana jungkitan timbang bisa tenang ketika tak lagi turun ke kanan atau ke kiri. siapa yang gigih berjuang akan menang, dan yang putus harapan akan tumbang.

BERADA DI ZONA AMAN

Seseorang yang berada di zona aman, adalah mereka yang berada pada posisi tengah, telah melampaui masa sulit dan mendapatkan kesuksesan pertama, di sinilah banyak yang terlena, karena keinginan suksesnya telah terkabul, dan itu sudah dianggap cukup.

Zona nyaman membuat banyak yang terbuai, bahkan ada yang lupa karena sibuk untuk berbagi kiat cara meraih kesuksesan, sehingga lupa untuk meninggikan posisi, atau sudah puas dengan apa yang didapatkan

Kegagalan-kegagalan tak mampu dilihat di zona aman, karena pernik kehidupan dianggapnya sebagai pelangi, wajar kalau hidup ini banyak hambatan.

TENGAH ENAK MENJEBAK

Dalam sebuah antrian, bila posisi berada di tengah, sering kali dimanfaatkan dengan menghibur diri "ah...di depan masih banyak antrian, sabar deh" atau "kasian ya yang antri di belakang, tuh masih lebih lama lagi"

Tinggal mencari tema dan memilih diksi agar bisa mengelabui kognisi, dengan melambungkan imajinasi, berada di tengah menjadi simpul dalam krumunan, terhalang untuk maju dan sulit untuk mundur, terjebak dalam kerumunan, apa yang akan dipilih itulah tanda akhir perjalanan

Kesuksesan yang tak bekelanjutan karena posisi sudah di tengah, gaya hiduppun sudah terlanjur berubah, menikmati kehidupan di kelas atas, meniru para hartawan dalam menikmati hiburan.Menikmati hasil yang lebih tinggi dari keadaan, sementara penghasilan tak kunjung tambah.

Konsep ekonomi dalam menikmati kehidupan, bahwa dalam konteks ekonomi tidak ada larangan untuk meningkatkan kelas hiburan, asal mampu menambah penghasilan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun