Kelas Menengah Jatuhnya Mudah Bangkitnya Susah

Ibarat sebuah perjalanan, bila sampai di tengah ada dua sisi yang bisa dipandang, ke arah tujuan atau kembali ke garis start, sebagaimana posisinya mudah bimbang ke kanan atau ke kiri, laksana jungkitan timbang bisa tenang ketika tak lagi turun ke kanan atau ke kiri. siapa yang gigih berjuang akan menang, dan yang putus harapan akan tumbang.

BERADA DI ZONA AMAN

Seseorang yang berada di zona aman, adalah mereka yang berada pada posisi tengah, telah melampaui masa sulit dan mendapatkan kesuksesan pertama, di sinilah banyak yang terlena, karena keinginan suksesnya telah terkabul, dan itu sudah dianggap cukup.

Zona nyaman membuat banyak yang terbuai, bahkan ada yang lupa karena sibuk untuk berbagi kiat cara meraih kesuksesan, sehingga lupa untuk meninggikan posisi, atau sudah puas dengan apa yang didapatkan

Kegagalan-kegagalan tak mampu dilihat di zona aman, karena pernik kehidupan dianggapnya sebagai pelangi, wajar kalau hidup ini banyak hambatan.

TENGAH ENAK MENJEBAK

Dalam sebuah antrian, bila posisi berada di tengah, sering kali dimanfaatkan dengan menghibur diri "ah...di depan masih banyak antrian, sabar deh" atau "kasian ya yang antri di belakang, tuh masih lebih lama lagi"

Tinggal mencari tema dan memilih diksi agar bisa mengelabui kognisi, dengan melambungkan imajinasi, berada di tengah menjadi simpul dalam krumunan, terhalang untuk maju dan sulit untuk mundur, terjebak dalam kerumunan, apa yang akan dipilih itulah tanda akhir perjalanan

Kesuksesan yang tak bekelanjutan karena posisi sudah di tengah, gaya hiduppun sudah terlanjur berubah, menikmati kehidupan di kelas atas, meniru para hartawan dalam menikmati hiburan.Menikmati hasil yang lebih tinggi dari keadaan, sementara penghasilan tak kunjung tambah.

Konsep ekonomi dalam menikmati kehidupan, bahwa dalam konteks ekonomi tidak ada larangan untuk meningkatkan kelas hiburan, asal mampu menambah penghasilan.

KELAS TENGAH SUDAH MEMBANGUN IMPIAN TINGGI

Perjalan hidup manusia sejatinya mewujudkan apa yang dipikirkan, menjalani cerita yang sudah disusun dalam alam imajinasi. Inlah yang disebut dengan mindset, kenyataan hidup manusia bergantung dari mindset yang dibangun.

Orang-orang sukses lagi hartawan, mereka membili imajinasi di luar batas, bermimpi memiliki sesuatu yang istimewa, mengerjakan hal=hal baru, walau dalam pandangan banyak orang itu mustakhil dilakukan.

Hukum alam yang kaya makin kaya, sangatlah masuk dinalar, bagi orang kay a sangat mudah membayangkan sebuah kebahgiaan, mereka dengan ringan kaki menuju garis yang dituju dan dengan semangat tingga, apa sebab ? karena mereka sudah pernah sukses dan sukses itu sangat mudah diulang karena disyukuri sehingga jalan membentang hingga di ujung pandang.

Sedang bagi mereka yang suksesnya diperjuangkan dengan penuh keringat, maka cara menikmati kesuksesannya secara hemat, berterima kasih kepada Tuhan sangat minim, inilah yeng membuat imajinasinya terbatas, daya kreasi terkikis oleh keadaan yang memilukan sering mengalami kekurangan.

Mindset kelas menengah telah membelenggu diri cukup berputas-putar, padahal mindset sukses, mudah dan lanjcar siapapun berhak untuk membangun kerajaan imajinasi, murah tanpa biasaya. Kemampuan membangun mindset yang tidak optimal inilah yang mengantarkan seseorang tidak segera naik ke tangga yang lebih tinggi.

Untuk bisa sukses di kelas tengah, fokuskan perjalanan ke depan, jangan atau hindari menoleh ke belakang kecuali sebagai pengingat dan penyemangat, tingkatkan ras syukur agar semakin melimpah harta dan kekayaan, bermimpilah setinggi mungkin dan katakan dalam mindset aku bisa meraihnya dan alampun akan mendukung dan menberi pertolongan, inilah gerbang kesuksesan menjadi terbuka. karena sukses itu beriringan dengan rasa bahagia

Kelas Menengah Jatuhnya Mudah Bangkitnya Susah

Oleh : Hamim Thohari Majdi

Lumajang, 3 Pebruari 2024