Menyoal komunikasi selalu hangat dan enak, serenyak kue clombolin  dan semanis teh strowberi, semakin dinikmati tak bertepi hingga pada sanatapan terakhir, itulah luasnya komunikasi merasuk alam rasa dan menghadirkan.
Sebagian orang sudah berupaya meningkatkan keterampilan berkomunikasi  untuk meningkatkan kualitas hidup dan menggapai kesuksesan, sementara yang lain sangat sulit menyadari bahwa komunikasinya belum efektif, sehingga sering menyalahkan komunikannya.
kira-kira anda golongan yang mana ya ? sadar diri lalu meningkatkan  ketarampilan berkomunikasi,  sadar diri namun tidak tahu apa yang harus dilakukan, atau sama sekali tidak bisa mengukur level komunikasi.
Secara sederhana, rumus komunikasi itu menyangkut tiga hal, dengan menggunakan filosofi bahasa jawa yang terdiri dari Ko - muni - kasi dengan sedikit uraian :
 Ko sama dengan teko
Teko bila diartikan ke dalam bahasa Indonesia artinya hadir, dalam masa primitif atau pra moderen, hadir itu adalah hadirnya fisik seseorang dalam satu ruang menemui orang yang hendak diajak berkomunikasi.
Maka komunikasi yang efektif kehadiran bisa dimaknai menghadirkan segenap raga dan jiwa, penyetaan jiwa ini penting agar kehadiran diri bisa fokus dan memastikan berada atau bersama=sama dengan yang hendak diajak berkomunikasi.
Banyak kendala berkomunikasi di antara penyebabnya adalah hadirnya raga tidak diringin dengan penyertaan jiwa, sehingga fokus atau jiwanya melayang ke penjuru dunia, sehingga hadirnya kurang memberi makna.
Terlebih saat ini ganguan komunikasi terbesar adalah androit yang menjadi pihak ketiga menghambat jalannya komunikasi, kadang fokus bukan kepada orang yang diajak berkomunikasi, namun sesekali fokus dialihkan ke layar androidnya.
Sehingga menjadi penting hadirnya raga dan jiwa menjadi syarat utama komunikasi
Muni sama dengan Bersuara
 Penting dalam berkomunikasi adalah mengutarakan atau menyampaikan maksudnya, tidak mungkin seseorang begitu ketemu tanpa berucap apapun kemudian mengerti apa yang dimaksud, bersuaralah atau berbicaralah.
Berbicara jauh lebih utama dalam berkomunikasi agar jelas apa yang dikehendaki, meskipun ddalam komunikasi diperbolehkan menggunakan bahasa non verbal (bahasa isarat dan bahasa tubuh), namun bagi yang bisa bersuara lebih baik berbicara, dengan begitu memudahkan orang lain memahami apa yang dikehendaki, tanpa perlu menafsirkan dengan pengertian lainnya.
Ketika berbicara harus diyakinkan, atas apa yang diucapkan sudah jelas dan yang diajak berbicara mengerti. perseteruan dalam berkomunikasi di antaranya karena kurang jelas penyampaian sehingga kurang jelas penangkapan maksud, sehingga pembicaraan saling mengeraskan suaranya, apalagi dilakukan oleh dua orang yang sudah memiliki rasa ketidak sukaan, atau pokok pembicaraan sangat sensitif dan menantang.
Kasi sama dengan diberi
Hasil nyata dari komunikasi efektif adalah adanya feedback (umpan balik) sebagai bentuk apresiasi dari komunikan untuk dikembalikan kepada komunikator.
Percakapan yang baik adalah saling mengerti apa yang disampaikan dan penerimanya mengerti apa yang dimaksud, sehingga mampu memberi respon atau menentukan responnya.
Diberi tidak harus berupa benda, minimal adalah diperhatikan, dijawab atas pertanyaan tang diajukan dan sejenisnya, komunikasi yang berjalan dua arah inilah yang mmebuah suasana komunikasi menjadi hidup, dinamikanya akan melaju ke mana-mana sesuka antra komunikator dan komunikan.
Bila berkaitan dengan bermintaan yang bersifat material, maka komunikasi yang menghadirkan segenap raga dan jiwanya, disampaikan dengan jelas, maka hasilnya sesuai harapan.
Mengevaluasi cara berkomunikasi merupakan tahap awal untuk menjadi terampil dalam berkomunikasi, memahami terhadap karakter orang menjadi pintu untuk memahami apa yang disampaikan orang lain
Selamat meningkatkan keterambilan berkomunikasi, yang pada akhirnya anda akan memetik hasilnya, setidaknya akan banyak teman dan mudah berkumpul dalam komunitas yang beragam.
Mempermasalahkan Komunikasi
Oleh  : Hamim Thohari
Lumajang, 19 Pebruari 2024Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H