Mohon tunggu...
Hamim Thohari Majdi
Hamim Thohari Majdi Mohon Tunggu... Lainnya - Penghulu, Direktur GATRA Lumajang dan Desainer pendidikan

S-1 Filsafat UINSA Surabaya. S-2 Psikologi Untag Surabaya. penulis delapan (8) buku Solo dan sepuluh (10) buku antologi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mempersalahkan Komunikasi

19 Februari 2024   21:01 Diperbarui: 19 Februari 2024   21:05 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cara Berkomunikasi yang efektif (Hamim Thohari Majdi)

Menyoal komunikasi selalu hangat dan enak, serenyak kue clombolin  dan semanis teh strowberi, semakin dinikmati tak bertepi hingga pada sanatapan terakhir, itulah luasnya komunikasi merasuk alam rasa dan menghadirkan.

Sebagian orang sudah berupaya meningkatkan keterampilan berkomunikasi  untuk meningkatkan kualitas hidup dan menggapai kesuksesan, sementara yang lain sangat sulit menyadari bahwa komunikasinya belum efektif, sehingga sering menyalahkan komunikannya.

kira-kira anda golongan yang mana ya ? sadar diri lalu meningkatkan  ketarampilan berkomunikasi,  sadar diri namun tidak tahu apa yang harus dilakukan, atau sama sekali tidak bisa mengukur level komunikasi.

Secara sederhana, rumus komunikasi itu menyangkut tiga hal, dengan menggunakan filosofi bahasa jawa yang terdiri dari Ko - muni - kasi dengan sedikit uraian :

 Ko sama dengan teko

Teko bila diartikan ke dalam bahasa Indonesia artinya hadir, dalam masa primitif atau pra moderen, hadir itu adalah hadirnya fisik seseorang dalam satu ruang menemui orang yang hendak diajak berkomunikasi.

Maka komunikasi yang efektif kehadiran bisa dimaknai menghadirkan segenap raga dan jiwa, penyetaan jiwa ini penting agar kehadiran diri bisa fokus dan memastikan berada atau bersama=sama dengan yang hendak diajak berkomunikasi.

Banyak kendala berkomunikasi di antara penyebabnya adalah hadirnya raga tidak diringin dengan penyertaan jiwa, sehingga fokus atau jiwanya melayang ke penjuru dunia, sehingga hadirnya kurang memberi makna.

Terlebih saat ini ganguan komunikasi terbesar adalah androit yang menjadi pihak ketiga menghambat jalannya komunikasi, kadang fokus bukan kepada orang yang diajak berkomunikasi, namun sesekali fokus dialihkan ke layar androidnya.

Sehingga menjadi penting hadirnya raga dan jiwa menjadi syarat utama komunikasi

Muni sama dengan Bersuara

 Penting dalam berkomunikasi adalah mengutarakan atau menyampaikan maksudnya, tidak mungkin seseorang begitu ketemu tanpa berucap apapun kemudian mengerti apa yang dimaksud, bersuaralah atau berbicaralah.

Berbicara jauh lebih utama dalam berkomunikasi agar jelas apa yang dikehendaki, meskipun ddalam komunikasi diperbolehkan menggunakan bahasa non verbal (bahasa isarat dan bahasa tubuh), namun bagi yang bisa bersuara lebih baik berbicara, dengan begitu memudahkan orang lain memahami apa yang dikehendaki, tanpa perlu menafsirkan dengan pengertian lainnya.

Ketika berbicara harus diyakinkan, atas apa yang diucapkan sudah jelas dan yang diajak berbicara mengerti. perseteruan dalam berkomunikasi di antaranya karena kurang jelas penyampaian sehingga kurang jelas penangkapan maksud, sehingga pembicaraan saling mengeraskan suaranya, apalagi dilakukan oleh dua orang yang sudah memiliki rasa ketidak sukaan, atau pokok pembicaraan sangat sensitif dan menantang.

Kasi sama dengan diberi

Hasil nyata dari komunikasi efektif adalah adanya feedback (umpan balik) sebagai bentuk apresiasi dari komunikan untuk dikembalikan kepada komunikator.

Percakapan yang baik adalah saling mengerti apa yang disampaikan dan penerimanya mengerti apa yang dimaksud, sehingga mampu memberi respon atau menentukan responnya.

Diberi tidak harus berupa benda, minimal adalah diperhatikan, dijawab atas pertanyaan tang diajukan dan sejenisnya, komunikasi yang berjalan dua arah inilah yang mmebuah suasana komunikasi menjadi hidup, dinamikanya akan melaju ke mana-mana sesuka antra komunikator dan komunikan.

Bila berkaitan dengan bermintaan yang bersifat material, maka komunikasi yang menghadirkan segenap raga dan jiwanya, disampaikan dengan jelas, maka hasilnya sesuai harapan.

Mengevaluasi cara berkomunikasi merupakan tahap awal untuk menjadi terampil dalam berkomunikasi, memahami terhadap karakter orang menjadi pintu untuk memahami apa yang disampaikan orang lain

Selamat meningkatkan keterambilan berkomunikasi, yang pada akhirnya anda akan memetik hasilnya, setidaknya akan banyak teman dan mudah berkumpul dalam komunitas yang beragam.

Mempermasalahkan Komunikasi

Oleh  : Hamim Thohari

Lumajang, 19 Pebruari 2024 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun