Namun ketika harapan itu merupakan keinginan individual, keduanya harus memberi dan diberi ruang ekspresi, asal tidak mempengaruhi dan merusak harapan bersama. Kadang ada pasangan yang memaksakan agar selalu seiring dan bersamaan, hal ini tidak mungkin bisa dilakukan kalau tidak ada penghormatan atas hak individual dan apresiasi atas hak kolektif.
Jadikan perbedaan kehendak itu sebagai ragam kanal yang tersedia, yang nantinya akan mengalir ke hilir dalam bentangan bahtera rumah tangga, untuk menyelamatkan diri dari aliran itu, maka ikutilah alirannya jangan menentang atau membuat aliran baru, sangat berbahaya.
INVENTARIS KEKUATAN DAN DAYA GUNAKAN
Menghentikan ruang konflik karena perbedaan dan mendekatkan jarak akibat jurang pemisah harus dilakukan, caranya ? pandangi diri pasangan Anda inventarisir segala kemampuannya untuk didaya gunakan sebagai penguat dan perekat kasih sayang dan membangun harmoni dalam rumah tangga mencipta rasa bahagia
Ketika mendapati kekurangan, maka jadilah diri sebagai selimut untuk memberi rasa aman dan tertutup dari hinaan orang. Gunakan selimut diri Anda untuk menghangatkan kekurangan pasangan.
Tiada manusia yang sempurna dengan segala kelebihannya dan tiada manusia yang hina karena kekurangan atau kelemahannya. Justru dengan berkeluarga itulah kedudukan seorang lelaki sebagai saumi dikokohkan dan, seorang perempuan mendapat predikat istri sebagi kalung kehormatannya.
Bila mau dicari kejelekan pasangan, maka tak akan menemukan kebaikannya, namun bila mau menyadari kekurangannya, maka akan muncul kebaikan dan kelebihan yang tidak disangka, karena penghormataan dan perlakuan yang baik akan melahirkan darma yang baik, apalagi itu dilakukan untuk dan oleh orang terkasih dalam pasangan rumah tangganya.
Biarkan perbedaan menjadi pemanis keluarga, menambah tawa dan canda, kelebihannya menjadi penguat dan perekat dalam menggapai asa bersama, membangun keluarga yang dicitakan bukan sekadar satu rumah dan bersama, namun ada kebaikan, keharmonisan dan kebahagiaan untuk orang yang ada di sekitarnya.
Mengkompromika n perbedaan suami istri
Oleh : Hamim Thohari Majdi
Lumajang, 10 Desember 2023