Mohon tunggu...
Hamim Thohari Majdi
Hamim Thohari Majdi Mohon Tunggu... Lainnya - Penghulu, Direktur GATRA Lumajang dan Desainer pendidikan

S-1 Filsafat UINSA Surabaya. S-2 Psikologi Untag Surabaya. penulis delapan (8) buku Solo dan sepuluh (10) buku antologi

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Perpaduan Nature dan Nurture dalam Teori Perkembangan Jean Piaget

24 November 2023   23:25 Diperbarui: 25 November 2023   00:49 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menurut Jean Piaget Perkembangan seseorang sangat dipengaruhi oleh nature dan nurture (Hamim Thohari Majdi)

PERPADUAN NATURE DAN NURTURE DALAM  TEORI PERKEMBANGAN KONTRUKTIVISME JEAN PIAGET

Pembahasan tentang perkembangan manusia serasa semakin asyik bila melakukan kajian terhadap teori yang dicetuskan oleh Jean Peaget, yang kemudian dikenal dengan sebutan konstruktivisme, teori ini banyak digunakan pada dunia pendidikan karena berkaitan dengan kognisi seseorang.

Teori konstuktivisme dalam kontek perkembangan, dinyatakan oleh Jean Piaget bahwa perkembangan seseorang adalah hasil dari konstruksi atau bentukan. Tidak berjalan secara alami, ada proses dana hal-hal yang mempengaruhinya atau yang membentuk.

NATURE DAN NURTURE

Dua hal yang mempengaruhi perkembangan yaitu nature dan nuture. Nature merupakan faktor yang dibawa sejak mulai berada di kandungan, bahasa lainya adalah faktor internal seseorang yang mempengaruhi perkembangan seperti otak, fisik dan motivasi. Sedangkan nuture adalah lingkungan, berkaitan dengan intensitas interaksi indiviedu dalam lingkungan sosial, baik untuk membangun kerjasama ataupun melakukan pengamatan (pembelajaran).

Perekembangan anak tidaklah sekadar terjalani secara alami dari bawaan lahir, sehingga terkesan pasif. Namun dengan lingkungannya anak bisa memperoleh kesempatan untuk berkembang lebih pesat, melejitkan potensi yang dimiliki, melalu proses pengamatan dan belajar terhadap hal-hal yang baru. Keaktifan anaklah yang akan menentukan perkembangan dan kematangan.

EMPAT TAAHAPAN PERKEMBANGAN

Jean Peaget membagi empat tahap dalam perkembangan,yaitu ; sensorimotor,praoperasional, operasional konkrit dan operasional formal. Empat tahapan ini dimulai dari usia 0 tahun atau bayi hingga remaja.

Pertama, tahap perkembangan sensori motor rentang waktu dari lahir hingga usia 2 tahun. Seperti tahapannya yaitu sensori yaitu menggunakan indra, paling menunojol adalah upaya atau dengan cara menyentuh untuk mengenali atau mengetahui yang ada di sekitarnya, apa yang dilakukan bayi merupakan instink. Pada tahap ini bayi memasukkan sesuatu yang bisa diraih dan dipegang ke dalam mulutnya. Tahap ini juga dikenal dengan "decentration", bayi tidak bisa memisahkan dirinya dengan lingkungan, atau sangat bergantung dengan lingkungan.

Kedua, tahap perkembangan pra operasional, rentang waktu mulai 2 tahun hingga 6 tahun, usia ini disebut juga usia dini, pengetahuannya sudah meningkat dengan memahami simbul meliputi angka, huruf, gambar dan  perasaan seperti anggukan dan senyuman. Agar anak bisa mendapatkan ragam pengetahuan maka orang tua harus membawanya kepada lingkungan baru yang kondusif bagi perkembangan anak, di antaranya adalah mulai memasukkan pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), utamanya orang tua yang sangat terbatas pengetahuan dan kesempatan dalam pengasuhan. Tahap ini juga memiliki ciri di antaranya bahwa semua benda itu hidup (animis), mempunyai jiwa (artificial), penilaian terhadap sesuatu berdasarkan yang dilihat dan didengar, mencari jawaban daari setiap permasalahan yang dihadapi, bila mendapati sesuatu yang menarik maka yang lainnya akan diabaikan atau fokusnya berpindah kepada hal yang baru yang lebih menarik serta  memandang kehidupan di sekitarnya berdasarkan kepada kemauannya sendiri.

Ketiga, tahap perkembangan operasional konkrit   rentang usia 6 tahun sampai 12 tahun, bila ditaraik kepada jenjang pendidikan, maka anak sudah siap menempuh pendidikan dasar hingga tuntas, pada tahap ini anak sudah mampu menyusun dan memilih dari obyek yang ada. Ada perubahan yang mendasar dalam tahap perkembangan ini , anak mulai mampu memisahkan hal-hal yang disukai dan dibenci, menunjuk kepada yang dikehendaki dan menjauhkan dari yang tidak diinginkan. Pikiran logisnya mulai berkembang dan melihat sesuatu dicerna dan ddikalsifikasin hinga pada sub yang terkecil serta memahami adanya hubungan satu dengan lainnya.

keempat tahap perkembangan operasional formal, rentang waktu 12 tahun hingga 19 tahun. Pada tahap ini merupakan tahapan penuh dinamika measuki msa remaja, dengan cirinya anak-anak berpikir dengan menghubungkan sebab akibat, dengan keingin tahuannya yang tinggi selalu banyak bertanya, bahkan terkesan menentang atau membantah untuk mendapatkan jawaban yang memuaskan.  Karena ciri utama perkembangan ini cara perpikir anak sangat logis, abstrak dan idealis.

Sebagaimana nama teori yang dikembangkan oleh Jean Peaget adalah konstuktivisme, maka bangunan itu akan kokoh kalau dari tahapan awal perkembangan terlampui secara sempurna, meski msing-masih individu tidak sama dalam pencapaian tahapan perkembangan, hal yang perlu ditegaskan oleh Jean Peaget, bahwa keberadaan lingkungan dan pola asuh akan membawa anak kepada suatu titik  tertentu perkembangan.

Meski lingkungan dan pengasuhan sangat menentukan perkembangan anak, dalam perjalannhya anak akan mengalami proses asimilasi yaitu proses penerimaan pengetahuan atau pengalaman baru, dan proses akomodasi yaitu keterbukaan anak untuk mengakomodir pengetahuan yang baru untuk mengubah atau merekonstruksi seka yang asudah ada.

Asimilasi dan akodasi inilah yang menentukan seseorang lebih maju atau tetap stagnan karena tidak mau memperbarui pengetahuannya. Maka banyak orang yang melejit pengetahuannya disebabkan oleh ketersediaan diri mencarai dan menerima pengetahuan baru, lalu dikonstruksi melengkapi pengetahuan lama, sehingga membuat pengetahuan yang ada menjadi lebih sempurna, di sinilah kemudian ad kata bijaksana atau kerarifan, karena perpaduan pengalaman.

PERAN ORANGTUA

Sebagaimana Jean Pieaget nyatakan bahwa perkembangan anak merupakan perpaduan nature dan nurture, kualitas diri sebagai bawaaan, pengasuhan dan lingkungan yang dihadapi, jean piaget menekankan sifak aktif anak, artinya keaktifan berperilaku dan menjelajah pengetahuan itulah yang akan menguatkan perkembangannya.

Maka orang tua atau guru sebagai pengasuh harus memerankan diri sebagai fasilitator, membawa kepada dunia yang lebih jauh ke depan, memfasilitasi kebutuhan pengetahuan anak, hingga menyalurkan bakat dan minatnya.

Orang tua atau guru yang memaksakan pengetahuannya dicurahkan kepada anak, membuat anak stagnan dan tertinggal oleh perkembangan bangan jaman, kecuali orang tua dan guru yang mau mengupdate diri. Maka jangan berharap anak menjadi melejit pengetahuan dan cara berpikirnya bila orang tua atau guru membatasi ruang berpikir dan jelajah pengalamannya.

Orang tua dan guru yang baik adalah menyiapkan lingkungan sesuai dengan kebutuhan tahapan perkembangannya, dengan tetap mengawasi dan mendampingi serta mengarahkan kepada hal-hal yang baik dan benar. Sebab anak yang dibiarkan tumbuh dalam lingkungan tanpa ada kontrol dan pengarahan dari guru dan orang tua, maka anak akan melakukan hal sesuka hatinya dan mengikuti hal- yang terjadi sebagaimana berlaku dalam lingkungan tanpa mampu memilih dan memilah serta mencari yang bermanfaat dan baik untuk diri dan masa depannya.

Perpaduan Nature Dan Nurture Dalam  Teori Perkembangan Kontruktivisme Jean Piaget

Oleh : Hamim Thohari Majdi

Lumajang, 24  Nopember 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun