Mohon tunggu...
Hamim Thohari Majdi
Hamim Thohari Majdi Mohon Tunggu... Lainnya - Penghulu, Direktur GATRA Lumajang dan Desainer pendidikan

S-1 Filsafat UINSA Surabaya. S-2 Psikologi Untag Surabaya. penulis delapan (8) buku Solo dan sepuluh (10) buku antologi

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Jadilah Orangtua Pencemburu

26 Oktober 2023   16:23 Diperbarui: 26 Oktober 2023   16:25 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

JADILAH ORANG TUA PENCEMBURU

Di era teknologi dan berkemajuan, gugatan terhadap peran orang tua harusnya dilakukan, sebagai penegung jati dirinya, namun justru yang terjadi sebaliknya. Orang tua menggugat guru anaknya, lingkungan digugat karena mempengaruhi tumbuh kembang sang anak, menggugat teman-taman yang sangat lekat hingga mampu membangun karakter baru  anak, serta piranti teknologi dan lainnya.

Seperti melempar batu sembunyi tangan. Hakekat gugatan orang tua kepada pihak-pihak luar, adalah bentuk pelepasan tanggung jawab yang menyelinap. Lebih mudah dan gurih menyalahkan orang lain, dibanding harus refleksi dan intropeksi, yang ujung-ujungnya bisa mempersalahkan diri sendiri, lalu muncul kesadaran untuk melakukan perbaikan.

BAGAI ANAK YATIM PIATU

Orang tua masa kini, lebih banyak memikirkan karir bagi diri sendiri, membangun menara kuasa dan menumpuk investasi, salahkah yang demikian ? tentu tidak sepenuhnya. Generasi sekarang merupakan pola perbaikan nasib dari orang tuanya, tidak ingin menjalani hidup penuh kesengsaraan, ingin hidup lebih layak dan lebih tinggi derajatnya dari orang tuanya.

Sebagian besar, orang tua menghabiskan waktunya di tempat kerja, sementara waktu dan tenaga untuk keluarga merupakan sisa, bahkan tinggal racun yang terbawa dari situasi dan komunikasi di tempat kerja. Menjadi lebih parah ketika racun dari tempat kerja dituang dalam ruang, sehingga menimbulkan keributan, konflik dan baku hantam.

Bagi kedua orang tua (suami dan istri) bekerja di luar rumah, mereka dengan sejuta dalih membiarkan anak-anak diasuh dan tumbuh bersama orang lain. Mereka memiliki kedua orang tua, namun seperti yatim piatu.

Tidak semua pembantu bermental jahat, atau buruk budi. Masih ada bagian dari mereka sayangnya melebih orang tua. Namun  secara naluriah, kasih sayang orang tua jauh lebih dalam hingga bersemayam dalam hati.

Jangan biarkan anak-anak menjadi yatim piatu dalam pengasuhan, ikut pengasuh tiri, tanpa visi dan misi, yang penting tugas-tugasnya terselesaikan dan anak-anak yang diasuh tampak baik-baik saja .

KEBUTUHAN EMOSI PENUHI DENGAN EMOSI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun