Aromanya menyesaki
Dupa-dupa asapnya tebal
Khusuk memanggil jiwa pendahulu
Menebus dari yang belum lunas
Kini menjadi tunas bersemi berbuah
Dari akar  tunjang pohonnya menjulang
Beberapa kali harus diulang
Memastikan yang perlu dikenang
Bedakan bayang bukan kunang
Ucapkan semat datang
Hamim Thohari Majdi
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!