Namun perlu diperhatikan sebelumnya sudah diberikan gambaran tentang "mangku" yang berarti meletakkan sesuai di paha dalam keadaan duduk. Ketika dilakukan perenungan atau pengambilan arti wujud atau visual. Â
Semakin menjurus ketika pada lirik "ndemek pupu sampai munggah nang semeru", masih mudah untuk dipahami kata "pupu" yang berarti paha dan menjadi bingung ketika sampai di semeru.
Bagi anak-anak atau yang belum dewasa cara berpikirnya, mungkin sangat jauh atau tidak ada relevansinya paha dengan semeru, apalagi tempatnya di karaokean dan bukan di Lumajang, semakin jauh dan jauh hubungan pupu dan semeru.
HAMPIR SAMA DENGAN CUCAK ROWO
Lagu mangku purel sejatinya tidak jauh  berbeda dengan lagu cucak rowo, dulu cucak rowo awalnya tabu ketika dinyanyikan, namun setelah viral yang menjadi biasa dan tidak lagi memberi makna negatif, ya sekadar istilah sebuah "burung" berjenis cucak rowo.
Namun kali ini Semeru dalam lagu mangku purel menjadi menjurus, sekali lagi karena diawala]i dengan "pupu" ah tak tahu apa yang dibayangkan ketika menjalar hingga semeru.
Untung saya orang Lumajang sehingga tidak begitu sulit memahami kata "semeru" yang berarti gunung dan saya bisa membayangkan gunung semeru yang ada di Lumajang secara gamblang.
Biarlah waktu yang akan menilai keabadiaannya, biarlah lagu mangku purel sampai kepada pesan yang diharapkan penciptanya, dan apakah kata "semeru" memiliki makna tertentu bagi penciptanya? dan biarkan netizen memberi makna semeru secara bebas.
Ya semeru nama Gunung yang menjulang tinggi, sulit dan hanya orang tertentu yang bisa menggapainya, untuk menuju puncak semeru dibutuhkan paha (pupu) Â yang kuat, karenanya keagungan semeru baik dalam arti yang sesungguhnya atau sekadar majas adalah sakral dan bermahkota. maka tetaplah ada manfaat munculnya semeru dalam lagu mangku purel
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H