Di puncak. Harapan banyak orang yang lagi berburu karir. Melakukan upaya seoptimal mungkin. Berakit-rakit ke hulu berenang kemudian. Semua harus dirintis, diperjuangkan.
DATAR LEBIH MUDAH
Berjalan-jalan di tanah datar hanya cukup pergerakan biasa, menggerakkan kaki dan tangan menuju arah yang telah dotetapkan. Â Asalkan otot -otot siap mengikuti intruksi.
Datar-datar saja, istilah yang menunjukkan sesuatu bernilai biasa-biasa saja. Posisinya di tengah cenderung ke bawah. Tanpa semangat dan tidak menggairahkan.Â
Tidak memberi inspirasi, tanpa berapi api yang menghangatkan syaraf untuk aksi  tinggi. Tetap datar-datar saja walau ada tantangan apalagi datang peluang. Disia-siakan.
ATAS ITU TINGGI
posisi di atas sama halnya dengan menduduki papan atas., dengan mudah melihat siapa saja yang ada di bawahnya.
Namun perjalanan ke atas atau dataran tinggi membutuhkan banyak enenrgi dan semangat berlipat, tentu hal ini tidak bisa dilakukan semua orang, kecuali bagi yang menginginkan dan mau memperjuangkan.Â
Memandang ke atas kepala harus mendongak dan leher mudah kaku, karena harus menguatkan seluruh otot.Â
Ke puncak tinggi adalah selera pemberani, melangitkan impian dan meneguhkan hati. Siapa yang siap dan berangkat, kelak itulah yang bakal berkedudukan atas.
JANGAN SEKALI-KALI MENCOBA
sudahlah, pasrah saja kalau tifak mau susah. Sudahlah cukup begini saja kalau tidak pernah mimpi. Sudahlah jangan macam-macam agar tidak dalam posisi terancam.
Ada di atas memang menggiurkan, di puncak penuh decak, jangan biarkan jantung meninggikan ritmenya, biarkan nafas berjalan tanoa engah, perlahan lahan hingga leluasa.
Ke atas tidak perlu dicoba, jangan sekali-kali mencoba, bahaya penuh resiko. Â Salah satu resikonya adalah kesuksesan, kenyamanan dan gemerlap indahnya surga dunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H