Ada tiga cara dalam menentukan mahar yaitu ; ditentukan oleh hakim, ditentukan oleh suami isteri dan ditentukan ketika akan berkumpul
DITENTUKAN OLEH HAKIM
Ketika suami tidak mau memberi mas kawin atau suami isteri berselisih terhadap jumlah mas kawin. Dalam hal ini  hakim yang menentukan, maka  hakim harus mengetahui keberadaan atau kemampuan calon suami atau mas kawin yang diterima oleh saudara-saudara perempuan atas akad yang dilaksanakan.
Atas putusan hakim, maka suami isteri tidak boleh menolak dan hakimpun tanpa meminta kerelaan keduanya dalam mengambil keputusan.
DITENTUKAN OLEH SUAMI ISTERI
Kalau suami isteri mengetahui mahar misil , maka itulah yang harus ditentukan oleh keduanya. Â keduanya menyepakati mas kawin tentang bentuk dan jumlah, tentu hal ini tidak lagi perlu diperbincangkan. Dan para ulama menyepakati.
Selanjutnya berkaitan dengan pembayaran boleh dilakukan secara tunai, juga bisa dilakukan dengan menghutang, tidak dibayar secara langsung usai akad nikah.
Dalam catatan kaki tentang mahar yang ditentukan oleh suami isteri. Berkata Al-Baghawy dan Ar-Rayany, isteri boleh menahan suami untuk bersetubuh sebelum maharnya ditetapkan. Imam Haramain sebagaimana pendapat Al-Ghazali isteri boleh menghalangi suaminya.
DITENTUKAN KETIKA AKAN BERKUMPUL
Kalau suami akan menggauli isterinya, padahal belum ada mas kawin baik yang ditentukan oleh hakim atau ditentukan oleh suami isteri, suami harus memberikan mas kawin sesuai dengan keadaan isterinya.Â
Wathi' tanpa mahar hanya diperbolehkan kepada Rasulullah saja dan karena kemaluan perempuan padanya ada hak Allah. Maka harus dijaga dan tidak boleh dianggap enteng dan murahan.