DALAM KETERPAKSAAN
Setiap perbuatan yang dilakukan dalam keterpaksaan tidaklah memiliki arti sempurna "terpaksa" berarti ada unsur takut bila tidak melakukannya.Â
Karena hukum positif menyatakan bila seseorang melakukan karena pengaruh daya paksa tidak dipidana. Tentu hal ini karena situasinya sangat tidak memungkinkan.
Eliezer berbuat atas ketidak mauannya, ia melaksanakan karena ketidak mampuannya untuk menolak, sungguh hal yang tidak bisa dipilih dan tidak bisa ditolak.
Kewibawaan dan otoritas seorang yang memiliki kekuasaan, bagi anggota atau bawahannya merupakan hal yang sangat luar biasa, "ditakuti" dan "diikuti".Â
Banyak orang yang tidak berdaya ketika berada dalam kekuasaan tertentu dan dalam lingkungan penguasa tertentu. Walau semuanya itu adalah konsekuensi, tetapi harus ada pilihan dan kesetiaan.
Sekali lagi, dalam hal ini Eliezer tetap menjadikan etika sebagai tuan, karena sepenuhnya ia tidak pernah meniatkan untuk kejahatan, mungkin juga, harus dilakukan karena tekanan yang begitu berat dan mendalam hingga di dasar lantai
MASIH MUDA
Anak muda, mereka yang akan menjadi generasi mendatang, memiliki banyak kesempatan mengukir prestasi dan bisa menjadi permata-permata bagi bangsanya.Â
Seperti yang dikatakan Bung Karno, ia akan menggemparkan dunia bila diberi anak muda, bandingannya adalah kalau orang tua cukup menggetarkan semeru.
Kehormatan bangsa terhadap anak muda, patutlah menjadi perhatian dan patut diapresiasi. Ketika anak muda menjadikan etika sebagai tuan.