Mohon tunggu...
Hamim Thohari Majdi
Hamim Thohari Majdi Mohon Tunggu... Lainnya - Penghulu, Direktur GATRA Lumajang dan Desainer pendidikan

S-1 Filsafat UINSA Surabaya. S-2 Psikologi Untag Surabaya. penulis delapan (8) buku Solo dan sepuluh (10) buku antologi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pelajaran Kesetiaan dari Kasus-Kasus Sambo

21 Februari 2023   09:49 Diperbarui: 21 Februari 2023   09:53 496
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Memaknai setia dan kestiaan secara hakiki (Sumber Gambar: Hamim Thohari Majdi)

Menarik sekali tulisan Dedy Mulyana, Guru Besar Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran (Unpad) di koran Jawa Pos edisi Senin, 20 Pebruari 2023 pada kolom Opini dengan judul "transformasi Identitas Sambo", 

Ada  pernyataan yang menyentuh dari tulisan beliau "Sambo telah dan sedang mendapatkan citra diri baru, bahasa diri baru, hubungan baru dengan orang lain dan dengan struktur sosial. Orang-orang di Kepolisian yang berpangkat lebih rendah  darinya kini tidak lagi menyapa  "jenderal" dengan badan sedikit membungkuk dan sedikit ketakutan".

 Mari mencoba memahami dari tulisan Dedy Mulyana dalam konteks kesetiaan, karena proses tranformasi identitas Sambo adalah pertaruhan sebuah kata "setia" yang luntur, tetapi justru menyibak kebenaran obyektifitas atas apa yang dilakukan oleh Bharada Ricard Eliezer Pudihang Lumiu, setelah proses pencarian keadilan "berakhir" di tangan tiga hakim Wahyu Santoso, Morgan Simanjutak dan Alimin Ribut Sujono. 

KESETIAAN UNTUK MELAWAN KENYATAAN

Kasus pembunuhan Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J menjadi viral dengan sebutan kasus Sambo, daya tarik Sambo dari kasus ini adalah berkaitan dengan kesetiaan profesi, dirinya sebagai sosok penegak kesetiaan anggota Korp tempat ia mengabdi, Maka tugas utama adalah membangun insan-insan setia dalam menjalankan tugas.

Hasil kerja keras Sambo menghasilkan anak buah yang setia, utamanya kesetiaan kepada "atasan" dalam menjalankan perintah formal ataupun tidak formal., semuanya terbukti dalam kasus yang sedang hangat ini.

Serangkaian kesetiaan  tersusun dan tergambar apik dalam kronologi kasus yang akhirnya menjerat dirinya, sedikitnya korban itu adalah sang isteri dan sopir pribadi sang isteri sekaligus asisten rumah tangganya. Juga para pihak yang dilibatkan dalam upaya menghilangkan barang bukti atau petunjuk lain yang mengarah kepada kejelasan kasus ini.

Apakah ada kesadaran dari mereka terhadap makna sebuah kata "setia" atau kepatuhan kepada atasan, sehingga tanpa mempertanyakan terlebih dahulu atas apa yang diperintahkan, di sinilah kata setia itu diidentikkan dengan kata "siap" sebuah pernyataan secara otomatis tanpa jeda.

Wal hasil akhirnya mereka yang setia telah membuang kenyataan hak  hidup seseorang, membuang kenyataan atas adanya peristiwa dan membuang kenyataan yang sebenarnya lebih mudah dikatakan "ada" daripada membuat alibi atau "tidak ada, tidak terjadi apa-apa"

KESETIAAN TERHADAP KENYATAAN

Di sisi lain ada kesetiaan yang harus diperjuangkan sepenuh tenaga, walau dengan cercaan dan cibiran yang memberi kewenangan, itulah yang dilakukan oleh Bharada Ricard  Eliezer Pudihang Lumiu, setia dengan hati nuraninya agar menghadirkan narasi nyata dari peristiwa yang dialaminya.

Bharada Ricard Eliezer Pudihang Lumiu, sedang mempertaruhkan diri dengan satu pilihan "maju kena mundur kena"  maju untuk setia kepada kebenaran, mundur lalu menafikan kenyataan. Walau di awal tidak tampak tanda-tanda akan memetik manisnya sebuah kesetiaan pada kenyataan.

Seorang diri melawan sebuah "kekuasaan" seperti petinju amatir sedang  dijadikan mitra tanding petinju kelas dunia, hanya sebuah permainan yang menghibur dan bisa ditebak bagaimana hasil akhirnya. Namun hiburan yang disuguhkan oleh Bharada adalah kesetiaan diri pada kenyataan yang dimiliki, meski tidak seperkasa dengan mitra tandingnya, setidaknya Bharada tahu di mana kelemahan sang mitra tanding, Bharada tahu bagaimana cara menumbangkan.

Pertunjukan hiburan yang ditontonkan oleh Bharada seperti komedian, banyak yang merasa terhibur utamanya keluarga dan pendukung Brigadir J. lalu hasilnya cemerlang dan memberi rasa puas yang mendekatkan kepaa obyektifitas.

KESETIAAN PADA PROFESI

Ada sosok yang menjadi penentu sebuah perjuangan kesetiaan di Pengadilan yaitu hakim, Dari sinilah kasus ini mulai diurai, saling adu bukti dan argumen menjadi arus yang sangat deras, menguras energi, pikiran dan hati. Bisa saja hakim mengikut apa yang ditampilkan dalam persidangan dengan mengambil bukti yang terbanyak sebagai dasar pengambilan keputusan.

Namun tampaknya hakim lebih memilah dan memilih setia kepaa profesi, menimbang kebenaran bukan kepada banyaknya bukti dan kuatnya argumentasi. Dasar pemenuhi asas keadilan inilah yang menjadi pijakan kesteiaan ketiga hakim, sehingga para hakim memandang masalah dengan leluasa dari jenis dan bentuknya, kejujuran dan dampak yang muncul.

Independensi hakim adalah wujud kesetiaan seorang hakim untuk menghadirkan rasa keadilan, membenci keburukan perilaku bukan pada orangnya, memberi kebahagiaan bagi para pencari keadilan. Kesetiaan mereka telah membuat neraca keadilan sejajar antara kiri dan kanan sehingga bisa berdiri tegak.

ULTRA PETITA

Hwian Christianto, dosen Hukum Pidana  Fakultas Hukum Universitas Surabaya, dalam tulisannya pada kolom Opini Jawa Pos edisi Rabu, 15 Pebruari 2023 halaman 4 dengan judul 'Ultra Petita dan Pidana Mati Sambo" dapat dipahami bahwa apa yang dilakukan oleh trio hakim dalam kasus Sambo telah menghadirkan Ultra Petita, "memang bukan barang baru, dalam hukum pidana, melainkan "barang antik" yang jarang dilakukan oleh hakim.

Dengan kesetiaan yang diyakini kebenarannya, trio hakim menghadirkan Ultra Patita, memberi vonis melebihi tuntutan jaksa, disamping ingin menunjukkan bahwa keadilan itu masih ada, juga secara tegas setiap kesetiaan yang melawan fakta sangat sia-sia untuk mendapatkan hakikat kebenaran dan keadilan.

Setialah, maka kesetiaan itulah yang akan menentukan akhir dari sebuah cerita, kesetiaan kepada hati nurani dalam kancah profesi akan memberikan nilai lebih, baik bagi dirinya ataupun orang lain.

AKHIR SEBUAH KESETIAAN DENGAN KEADAAN

Hidup ini tidak pernah terlepas dari keadaan dan keadaan akan mempengaruhi seseorang melakukan respon dan menentukan tindakan, maka benteng besar yang harus diperankan adalah memilih kesetiaan model seperti apa dalam peran sebuah lakon.

Kesetiaan karena keadaan bisa bermakna positif, bila setia yang dijalankan adalah titik titik cahaya kebenaran dengan tanpa ada tendensi kasta dalam kehidupan. Namun banyak yang terpaksa dan memaksakan diri untuk setia dengan tujuan mengeruk keuntungan pribadi. Inilah yang kemudian harus ditanggung sendiri semua akibatnya.

Setia dengan keadan serta rasa tulus, bukan karena ketakutan dan bukan karena pamrih, sangatlah sulit dipraktekkan. Namun setidaknya tidak merelakan diri hanyut dan diwarnai, semua ada ceritanya, semua ada jalannya. Namun semua bergantung dari masing-masing individu.

Kebaikan yang selalu dipelihara dan dikembangkan setiap hari akan memberi kebahagiaan hidup, artinya setia kepada kebaikan akan menghadirkan kebaikan yang semakin banyak dan hidup dilingkupi oleh kebaikan, teman yang baik, harta yang baik dan jalan-jalan yang baik. setia dengan penuh kesetiaan akan memberikan kebaikan melebihi apa yang diharapkan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun