Mohon tunggu...
Hamim Thohari Majdi
Hamim Thohari Majdi Mohon Tunggu... Lainnya - Penghulu, Direktur GATRA Lumajang dan Desainer pendidikan

S-1 Filsafat UINSA Surabaya. S-2 Psikologi Untag Surabaya. penulis delapan (8) buku Solo dan sepuluh (10) buku antologi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Meminang Pagi Mengawinkan Hoki

5 Februari 2023   10:54 Diperbarui: 5 Februari 2023   11:04 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Meminang pagi apa yang hendak dikawinkan (sumber gambar : Hamim Thohari Majdi)

Selamat pagi 

Ada kehidupan yang bisa dinikmati, yang bergantung pada rasa yang hendak ditetapkan. Terlebih lagi kemarin rasa pedih dan sedih menguasi waktu dalam rentangg 24 jam.

Pagi adalah bagian waktu pengingat, identik dengan permulaan, mengawali membuka lemnaran kosong untuk menuang yang dipikirkan dan menggores rasa yang benggelanyut memberatkan langkah dan memberatkan t4gak kepala serta langkah gontai.

Sebagai penanda waktu dan meninggalkan yang tidak setia membersamai, karena jalannya waktu adalah keniscayaan berjalan sesuai kontrak dengan sang Pemilik.

EMBUN

Mulai membasahi bumi, ada yang menyambut mendekap selimut, lainnya bergerak melempar selimut. Menyambut nasib berucap syukur dengan laku giat gembiran dan tralala.... tralala...

Maka embun Tuhan ciptakan untuk menjadi penyegar, maka siapa yang mengusapnya di dada maka lapanglah siap menerima apa saja dan membentangkan  sayap untuk dikepakkan. Bila embun itu diusap dikepala pikir akan cair.

Embun menjadi refresh seperti awal membuka lap top ada pilihan duntuk refresh untuk meyakinkan bahwa lap top layak digunakan.

MENTARI

Pagi selepas embun menelusup dalam urat dan syaraf agar bergerak-gerak untuk bisa didaya gunakan.  Lalu Tuhan hadirkan mentari.

Sinar yang memerah di ufuk timur, menyelinap batas pandang menerobos memberikan cercah harap. 

Walau tidak sampai mendidih, bisa mengjangatkan menvairkan lamunan dan angan-angan agar bisa menjadi pikiran matang mengepung pikiran bawah sadar.

HOKI

Semua orang ingin mengarungi bahtera kehidupan dengan penuh keberuntungan. 

Untung dan bejo adalah keadaan yang membuat lega dan gembira karena membuat hidup seseorang cerah terang menerangi.

Maka keberuntungan itu yang sebagian orang  menyebutnya hoki,  bukanlah terjadi secara bim sala bim, ada sebab kuat yang bisa diurut ke belakang. 

Banyaknya saldo keburukan kalau tidak diimbangi dengan kebaikan sama halnya dengan  diatur dan disukut kehidupannya dengan dominasi keburukan lalu menjadi dasar proses menuju hasil.

Sehingga hasil yang baik adalah berawal dari bahan baku dan proses yang baik. Seperti air yang disuling kebaikan mensterilkan kerak dan lumpur yang terkandung dalam air. 

MEMINANG PAGI

Adalah menyambut dengan gembira penuh semangat dan penuh syukur sehingha energi mengalir dalam tiap gerak dan meng3lelembang memneri manfaat intern dan ekstern .

Lalu nersiaplah menhawinkan hoki,  leberuntungan yang hadir darin seluruj penjuru mata angin. 

Kehidupan dimulai dari suasana hati di pagi hari. Karenanya ciptakan dada yang lapang menerima apa yang terjadi baik atau buruk, senang dan sedih.  Lalu diolah menjadi energi yang luar biasa. 

Pikiran yang jernih memberi masukan  positif kepada pemiliknya untuk memedomi dan sebagai peta dalam perjalanan menuju cita luhur kebahagiaan sejati.

Selamat pagi gembira kehadirannya lalu kawinkan berbagai hoki dalam membangun performance yang tangguh tetap mempesona

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun