Mohon tunggu...
Hamim Thohari Majdi
Hamim Thohari Majdi Mohon Tunggu... Lainnya - Penghulu, Direktur GATRA Lumajang dan Desainer pendidikan

S-1 Filsafat UINSA Surabaya. S-2 Psikologi Untag Surabaya. penulis delapan (8) buku Solo dan sepuluh (10) buku antologi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tangisan Ibu Pertiwi

10 November 2022   23:33 Diperbarui: 10 November 2022   23:41 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

TANGISAN IBU PERTIWI

mengapa kau buat ibu pertiwi menangis

Bukankah kau telah dikandungnya cukup lama

mencurahan seluruh kasih sayangnya

hingga tak sempat mempercantik dirinya

Wajah kelam anak bangsa

Dihias dengan arang garang

bengis membuat mata terbuka lebar

seakan hendak meloncat ke pupil lainnya

Tak pantas aku memanggilmu ibu pertiwi

dari bakti penuh basa-basi

jauh dari tulus, justru banyak modus

mengaku telah lahir dari rahimmu

tak pernah ada ganti ibu pertiwi

walau lelah terasa mencapai batas

kasih sayang mulai mengering

Rahim bukan lagi tempat nyaman

Tangisan ibu pertiwi di sana dan di sini

 menjadikan mata putih remang memandang

Tetapi tak satupun yang iba

entah siapa yang salah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun