Bahkan anak-anak lebih awal memiliki pengetahuan atas tranding topik atau hal-hal yang sedang viral dibanding orang tuanya. Mengingat anak lebih intim mengencani gadget ketimbang orang tuanya.Â
Dalam menerima informasi, anak-anak hanya fokus kepada yang dibutuhkan dan membuatnya senang, sedang informasi yang bukan menjadi tanggung jawabnya diabaikan, sehingga berita-berita untuk kawasan orang dewasa dan orang tua tidak diperkenankan parkir dalam memorinya.
Maka di sinilah pentingnya orang tua harus menyelinapkan ke dalam kognisi anak tentang informasi yang biasa berdampak kepada dirinya, agar anak memberi sedikit ruang untuk mempersiapkan diri menjadi dewasa.
SEPERTI Â MINYAK GORENG
Sebelum ramai diperbincangkan tentang kenaikan harga BBM beberapa bulan lalu, ayah bunda disibukkan dengan kelangkaan minyak goreng. Â Sangat terbatas kesedian minyak hingga menjamah kepada distributor. Untuk mendapatkan minyak harus antri, bila enggan atau tidak ada waktu terpaksa membeli dengan tarif dua kali lipat dari harga pasaran.
Adakah orang tua telah memberintahukan kepada anak ikhwal kelangkaan minyak di pasaran? . Â Dalam mensikapi kelangkaan minyak goreng, sebagian besar orang tua terutama ibu memohon kepada.anaknya bila olahan masakan gorengan tidak kering atau mengorengnya sebentar langsung diangkat secepat mungkin, guna menghemat pemakaian minyak goreng.Â
Dampaknya memang ada, anak bisa memahami keadaan, namun anak tidak diajak berpikir secara luas. Â Sehingga kelangkaan minyak.goreng bagi anak adalah urusan orang tua bukan urusannya.
HILANGKAN KEPANIKAN
Disadari atau tidak kenaikan harga sembako  dan di dalamnya BBM menguras emosi orang tua, memutar otak mencukupkan uang belanja untuk memenuhi kebutuhan operasional.
Dalam proses adaptasi dengan situasi baru, ada yang kurang sabar meluapkan kekesalan, hingga emosinya lupa dikontrol, meledak dan membanjiri orang di sekitar termasuk anak. Kalau anak-anak tidak paham dan menjadi sasaran amarah tentu menggores luka di hatinya, mengiris sedikit rasa bahagianya.
Sebaliknya bila anak sudah cukup diberi informasi keadaan terkini, mereka sudah memiliki bekal untuk menghadapi keadaan yang tidak biasa (situasi gawat darurat).