Dalam ruang lebih kecil mereka membuat miniatur kebun binatang atau kebun bunga. Karena terbatas pada lahan sempit, lalau dilipat dalam  sangkar yang mudah dibawa ke sana ke mari. Keinginannya mengasihi flora dan fauna terganjal biaya dan lahan.
Orang tua perlu mengetahui tanda anak yang memiliki kecerdasan natural. Secara sederhana dapatlah dilihat intensitas perhatiannya kepada alam dan hal-hal yang bersifat alami. Isi semesta menjadi fokus pengembangan nalar dan budi.Â
Pada sebuah perjalanan (wisata atau berkunjung) mereka membawa pulang  benda seperti bunga, batu, kayu dan satwa.  Maka orang tua harus paham benda-benda itulah yang membuat anak-anak senang dan bangga.Â
Pada kehidupan sehari-hari mereka akan berkutat dengan benda yang dikoleksi, seperti orang dewasa hobi bersepeda onthel (sepeda kayuh) setiap hari yang diperhatikan dan dibersihkan hanya sepedanya.
Anak-anak bermain seperti pakar zoologi, antariksawan, pawang binatang buas dan lainnya. Mereka mampu mengeksplorasi kekayaan alam dalam alam imajinya, seola-olah ada dalam dunia nyata.Â
PUPUK AGAR TUMBUH
setiap orang yang menemukan panggung, akan maksimalkan peran mengekspose kompetensinya. Begitu juga ana-anak akan senang bila diasuh dalam dunia yang diimpikan.
Seperti ikan harus hidup di air, maka bila menginginkan anak tumbuh beriringan dengan kecerdasan naturalisnya. Maka jangan pisahkan ikan dari air, anak-anak harus dimengerti dan difasilitasi.Â
Biarkan anak mengamati peristiwa alam swperti gunung meletus, banjir, gempa bumi. Mereka akan menelusuri jejak-jejak mengapa dan bagaimana, hingga ingin didampingi meninjau lokasi, mendekat pada peristiwa. Bila orang tua menolak, mereka akan berangkat bersama temannya. Silahkan orang tua memilih.Â
Sebagian lain mereka harus pergi ke hutan, pegunungan, suaka marga satwa, hutan lindung. Kegiatan out door  untuk menghilangkan penasaran dan mencari jawab.Â
Ingat, orang tua yang baik mampu memerankan diri menjadi teman bagi anak-anaknya, agat bisa masuk ke dunia mereka. Anak-anak merasa senang diperhatikan dan didampingi. Atau mencarikan teman yang memiliki kesamaan minat dan hobi, sehingga anak lega mendapatkan solusi ketika orang tua tidak bisa atau tidak ada kesempatan.Â