Mohon tunggu...
Hamim Thohari Majdi
Hamim Thohari Majdi Mohon Tunggu... Lainnya - Penghulu, Direktur GATRA Lumajang dan Desainer pendidikan

S-1 Filsafat UINSA Surabaya. S-2 Psikologi Untag Surabaya. penulis delapan (8) buku Solo dan sepuluh (10) buku antologi

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Mengasuh Anak Mencintai Semesta

1 September 2022   19:30 Diperbarui: 1 September 2022   19:33 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Dalam ruang lebih kecil mereka membuat miniatur kebun binatang atau kebun bunga. Karena terbatas pada lahan sempit, lalau dilipat dalam  sangkar yang mudah dibawa ke sana ke mari. Keinginannya mengasihi flora dan fauna terganjal biaya dan lahan.

Orang tua perlu mengetahui tanda anak yang memiliki kecerdasan natural. Secara sederhana dapatlah dilihat intensitas perhatiannya kepada alam dan hal-hal yang bersifat alami. Isi semesta menjadi fokus pengembangan nalar dan budi. 

Pada sebuah perjalanan (wisata atau berkunjung) mereka membawa pulang  benda seperti bunga, batu, kayu dan satwa.  Maka orang tua harus paham benda-benda itulah yang membuat anak-anak senang dan bangga. 

Pada kehidupan sehari-hari mereka akan berkutat dengan benda yang dikoleksi, seperti orang dewasa hobi bersepeda onthel (sepeda kayuh) setiap hari yang diperhatikan dan dibersihkan hanya sepedanya.

Anak-anak bermain seperti pakar zoologi, antariksawan, pawang binatang buas dan lainnya. Mereka mampu mengeksplorasi kekayaan alam dalam alam imajinya, seola-olah ada dalam dunia nyata. 

PUPUK AGAR TUMBUH

setiap orang yang menemukan panggung, akan maksimalkan peran mengekspose kompetensinya. Begitu juga ana-anak akan senang bila diasuh dalam dunia yang diimpikan.

Seperti ikan harus hidup di air, maka bila menginginkan anak tumbuh beriringan dengan kecerdasan naturalisnya. Maka jangan pisahkan ikan dari air, anak-anak harus dimengerti dan difasilitasi. 

Biarkan anak mengamati peristiwa alam swperti gunung meletus, banjir, gempa bumi. Mereka akan menelusuri jejak-jejak mengapa dan bagaimana, hingga ingin didampingi meninjau lokasi, mendekat pada peristiwa. Bila orang tua menolak, mereka akan berangkat bersama temannya. Silahkan orang tua memilih. 

Sebagian lain mereka harus pergi ke hutan, pegunungan, suaka marga satwa, hutan lindung. Kegiatan out door  untuk menghilangkan penasaran dan mencari jawab. 

Ingat, orang tua yang baik mampu memerankan diri menjadi teman bagi anak-anaknya, agat bisa masuk ke dunia mereka. Anak-anak merasa senang diperhatikan dan didampingi. Atau mencarikan teman yang memiliki kesamaan minat dan hobi, sehingga anak lega mendapatkan solusi ketika orang tua tidak bisa atau tidak ada kesempatan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun