Hal-hal di atas bagi anak yang memiliki kecerdasan visul spasial dengan mudah memberi ruh dalam warna, ruangan, desain atau karya sastra.Â
Imajinasinya mampu menghidupkan apa yang dilihat. Setiap warna memiliki makna, sehingga dipadukan dalam warna yang disesuaikan dengan fungsi dan selera. Karena mereka menggambar dengan memberi warna agar maknanya bisa dengan mudah ditangkap dan dinikmati.
Para desainer, arsitek dan pelukis adalah mereka yang memiliki kecerdasan visual spasial. Daya kreatifitas tinggi bekerja dengan garis dan warna.Â
Cara berpikirnya sangat jelas dalam gambaran, imajinasinya mampu membuat rancang bangun dengan visi jauh ke depan melewati eranya, di luar nalar pada umumnya.Â
CARA BELAJAR
anak-anak yang memiliki kecerdasan visual spasial lebih mudah menangkap informasi dengan cara mengamati. Kekuatan matanya mampu merekam dengan cepat dan mengeluarkannya secara singkat. Mereka senang membaca dan mengamati. Seperti foto kopi atau scaner, menangkap dengan cepat.
Dikisahkan ada santri menghafal AL Quran dengan waktu singkat tidak sampai setahun, selidik punya selidik, santri ini ketika menghafal mrnggunakan kekuatan mata untuk mengingat, halaman, baris atas dan bawah, kata terakhir dan awal di setiap halaman.
Hal tersebut  juga terjadi pada siswa siswi dengan rajin membaca bukan untuk dimengerti, tetapi diingat tata letak, bentuk tukisan, warna dan medianya. Tidak banyak bicara sekali lihat menempel dalam memori selamanya.
Tugas orang tua agar kompetensi buah hati dieksplorasi secara optimal, serahkan atau titipkan kepada ahlinya untuk mendapat pendampingan dan pengarahan agar kelak bisa menguatkan profesinya.
Siapkan wahana untuk menuang, jangan biarkan anak corat coret di dinding, karena sifatnya permanen. Siapkan papan tulis, buku gambar atau ruang  bebas berkreatifitas.Â
Berbahagialah orang tua yang memiliki buah hati cerdas visual spasial, arahkan sesuai dengan bakat minatnya, jangan sampai kompetensi ini mati di tengah jalan, kian hari kian mengering hingga redup.Â