Mohon tunggu...
Hamim Thohari Majdi
Hamim Thohari Majdi Mohon Tunggu... Lainnya - Penghulu, Direktur GATRA Lumajang dan Desainer pendidikan

S-1 Filsafat UINSA Surabaya. S-2 Psikologi Untag Surabaya. penulis delapan (8) buku Solo dan sepuluh (10) buku antologi

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Jangan Biarkan Anak Corat-Coret di Dinding

27 Agustus 2022   17:06 Diperbarui: 28 Agustus 2022   21:03 1568
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak mencoret-coret dinding dengan krayon. (sumber: SHUTTERSTOCK/ALEKSWOLFF via kompas.com)

Hal-hal di atas bagi anak yang memiliki kecerdasan visul spasial dengan mudah memberi ruh dalam warna, ruangan, desain atau karya sastra. 

Imajinasinya mampu menghidupkan apa yang dilihat. Setiap warna memiliki makna, sehingga dipadukan dalam warna yang disesuaikan dengan fungsi dan selera. Karena mereka menggambar dengan memberi warna agar maknanya bisa dengan mudah ditangkap dan dinikmati.

Para desainer, arsitek dan pelukis adalah mereka yang memiliki kecerdasan visual spasial. Daya kreatifitas tinggi bekerja dengan garis dan warna. 

Cara berpikirnya sangat jelas dalam gambaran, imajinasinya mampu membuat rancang bangun dengan visi jauh ke depan melewati eranya, di luar nalar pada umumnya. 

CARA BELAJAR

anak-anak yang memiliki kecerdasan visual spasial lebih mudah menangkap informasi dengan cara mengamati. Kekuatan matanya mampu merekam dengan cepat dan mengeluarkannya secara singkat. Mereka senang membaca dan mengamati. Seperti foto kopi atau scaner, menangkap dengan cepat.

Dikisahkan ada santri menghafal AL Quran dengan waktu singkat tidak sampai setahun, selidik punya selidik, santri ini ketika menghafal mrnggunakan kekuatan mata untuk mengingat, halaman, baris atas dan bawah, kata terakhir dan awal di setiap halaman.

Hal tersebut  juga terjadi pada siswa siswi dengan rajin membaca bukan untuk dimengerti, tetapi diingat tata letak, bentuk tukisan, warna dan medianya. Tidak banyak bicara sekali lihat menempel dalam memori selamanya.

Tugas orang tua agar kompetensi buah hati dieksplorasi secara optimal, serahkan atau titipkan kepada ahlinya untuk mendapat pendampingan dan pengarahan agar kelak bisa menguatkan profesinya.

Siapkan wahana untuk menuang, jangan biarkan anak corat coret di dinding, karena sifatnya permanen. Siapkan papan tulis, buku gambar atau ruang  bebas berkreatifitas. 

Berbahagialah orang tua yang memiliki buah hati cerdas visual spasial, arahkan sesuai dengan bakat minatnya, jangan sampai kompetensi ini mati di tengah jalan, kian hari kian mengering hingga redup. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun