Mohon tunggu...
Hamim Thohari Majdi
Hamim Thohari Majdi Mohon Tunggu... Lainnya - Penghulu, Direktur GATRA Lumajang dan Desainer pendidikan

S-1 Filsafat UINSA Surabaya. S-2 Psikologi Untag Surabaya. penulis delapan (8) buku Solo dan sepuluh (10) buku antologi

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Jangan Biarkan Anak Corat-Coret di Dinding

27 Agustus 2022   17:06 Diperbarui: 28 Agustus 2022   21:03 1568
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi alat melukis. (Foto: Dok. pribadi)

Kondisi di atas harus direspon oleh orang tua, bangun komunikasi dan dekatkan hatinya kepada sang buah hati, jangan biarkan hati anak semakin tercabik, disalahkan dan diberi hukuman serta diminta untuk membersihkan, bahkan yang lebih kasar lagi yaitu membuang pensil warnanya di bak sampah.

Sebesar apapun amarah orang tua, jangan tuang pada diri anak. Pandang dengan penuh kasih sayang, rogoh hatinya dan buang kotoran yang membuatnya dongkol, isi dengan air rindu, tuang lebih banyak cairan kasih dan sayang, hembuskan kalimat penguat "aku sayang kamu, nak".

Atau, tawarkan bantuan "ada  apa sayang, sini katakan pada ayah" dekapan orang tua menjadikan keputusasaan anak mengecil dan bangkitlah semangat hidupanya. 

Ilustrasi alat melukis. (Foto: Dok. pribadi)
Ilustrasi alat melukis. (Foto: Dok. pribadi)

DATANGKAN AHLINYA

Sisi lain dalam mensikapi anak yang suka corat coret dengan pendekatan kompetensi, mungkinkah sang buah hati memiliki minat melukis atau menggambar? Bagi orang tua yang awam akan dunia seni menggambar, konsultasikan kepada ahlinya.

Menggambar atau melukis bukan hanya berkutat kepada seni dalam kontek kesenian (keindahan). Lebih luas bisa mengarah kepada penataan warna dalam ruang dan bangunan. 

Tidak hanya mengabstraksikan gedung dalam keindahan gambar, juga bisa mengarah kepada desainnya, yaitu sebagai acuan pengerjaan sebuah gedung. 

Maka anak-anak yang senang mencorat coret memiliki salah satu indikator kecerdasan visual spasial dalam teori kecerdasan majemuk (multiple intellegence) yang menekankan kepada bakat dan kemampuan anak serta menyatakan bahwa tidak ada anak yang bodoh, semua anak memiliki kompetensi dan bisa dikembangkan. 

CIRI KERCEDASAN VISUL SPASIAL

Seseorang yang memiliki indikasi kecerdasan visual spasial adalah dengan mudah memahami  dan menikmati sebuah kulisan, gambar, desain, puisi dan warna warni. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun