Â
Salah satu hal penting, bahkan bisa menjadi utama adalah masalah fisik, yaitu pertumbuhan raga atau badan, dengan fungsi yang optimal, sehat bugar. Orang bijak menyatakan "sehat bukanlah segalanya, tapi tanpa kesehatan menghilangkan makna segalanya. Misal, ketika sakit akan berkurang aktivitas, berarti mengurangi produktifitas. Menurunnya semangat hidup, karena ada salah satu organ tubuh tidak berfungsi  normal, sehingga menyusutkan rasa bahagia.
Â
ERA STUNTING
Bayi yang lahir dengan berat badan dan tinggi badan di bawah rata- rata atau batas kenormalan, bukan karena faktor keturunan disebut stunting (pendek). Dalam  dunia kesehatan stunting adalah salah satu masalah (penyakit) yang akan menghambat pertumbuhan anak, bila tidak segera terdeteksi dan mendapat pertolongan.
Harusnya pada era yang serba ada, serba mudah dan terjangkau, generasi sekarang tumbuh melebihi orang tuanya, seperti yang terjadi pada masyarakat umumnya, generasi sekarang lebih tinggi dan berisi, dibanding generasi orang tuanya. Tapi nyatanya masih ada yang terlambat perkembangannya.
Tumbuh menjadi anak stunting menjadi beban bagi anak, juga orang tuanya. Kesedihan dan menurunnya harga diri orang tua dan anak, karena dalam lingkungan sosial tampak berbeda dari anak lainnya. Tidak jarang ada yang "menghina".
Stunting menjadi tren karena adanya fakta yang mengejutkan, banyak anak Indonesia tumbuh pendek badannya. Maka harus muncul kewaspadaan dari orang tua dengan cara memperhatikan pertumbuhan anak dan konsultasi di fasilitas layanan kesehatan. Â
MASALAH PSIKOLOGIS
Beberapa fakta menunjukkan bahwa stunting diakibatkan karena gizi buruk, kurang asupan gizi yang dibutuhkan sesuai dengan kadar kandungan gizi dan jumlahnya. Ada hal menarik bahwa stunting ditimbulkan karena masalah psikologis orang tua, utamanya sang ibu.
Bertempat tinggal di rumah mertua bagi seorang wanita, adalah menguras hati, mengorbankan perasaan. Apalagi ibu mertua kepeduliannya sedang-sedang saja. Didukung pula oleh suami yang masih menjadi "anak mama" susahnya minta ampun deh.
Secara umum pasangan suami istri yang belum memiliki kekuatan finansial, akan memunculkan masalah psikologis, mengurangi ketenangan dan ketenteraman serta harga diri dan kebebasan hidupnya.
Pemicu lain masalah psikologis adalah pernikahan yang tidak dikehendaki dan kehadiran anak lebih cepat dari yang direncanakan. Sehingga memunculkan konflik dan saling lempar tanggung jawan serta saling menyalahkan.
Masih banyak masalah psikologis lain yang mengakibatkan bayi dalam kandungan turut menerima efeknya dan ketika lahir merasakan secara langsung kegersangan komunikasi orang tuanya dan begitu dinginnya suasana. Secara sadar kondisi psikologis akan mengurangi selera, menghambat kreatifitas dan lebih banyak melamun dan menyesali diri serta berkeluh kesah sepanjang hari.
POLA MAKAN IBU MILENIAL
Kekurangan gizi di masa kehamilan adalah penyebab terbesar munculnya stunting, karenanya perlu adanya kesepakatan pasangan suami istri tentang kebutuhan gizi bagi janin. Utamakan memenuhi gizi ibunya karena berdampak pada pertumbuhan janinnya.
Para ibu ketika hamil kadang selera makannya menurun, sehingga asupan gizinya sangat terbatas untuk didistibusikan kepada buah hati, hal ini memang tidak ada kesengajaan, bahkan kondisional, artinya banyak perempuan yang ketika mengandung susah tertarik dengan makanan, hanya makanan tertentu yang disukai.
Ibu milenial penyuka makanan instan, sangat berbahaya bagi janinnya. Mereka senang dengan makanan yang menggunakan penyedap rasa, pedasnya level angkasa dan makanan cepat saji. Sebaliknya makanan olahan ibu atau makanan olahan rumah tangga mulai ditinggalkan bahkan diabaikan.
Hal di atas utamanya bagi ibu-ibu yang tidak memiliki hobi memasak, senang dengan makanan siap santap, maka dengan menggunakan fasilitas teknologi, semua makanan tersaji dalam waktu singkat. Mereka berpikir kenyang dan rasa, tanpa memikirkan akibat pada tubuhnya.
Maka bagi ibu hamil atau keluarga yang ada ibu hamil, melakukan gerakan kesadaran bersama makan sehat, bergizi dan alami. Mengutamakan nikmat dan rasa yang dibutuhkan bayi.
DAHSYATNYA ASI
Di era sekarang hampir semuanya sudah mengetahui dan menyepakati bahwa air susu ibu (ASI) adalah makanan dan minuman yang diberikan oleh pencipta kehidupan secara cuma-cuma, mudah dan murah. Namun masih ada yang belum memberikan ASI kepada bayinya dengan banyak alasan.
Berbahagialah bagi ibu yang melahirkan dan air susunya keluar bersama kehidupan bayi di dunia nyata alam semesta. Tuhan memberikan air susu ibu dengan tepat kadar, tepat ukuran dan tepat penyajian (tidak terlalu panas ketika terik dan tidak akan mendingin ketika musim penghujan).
Mari kebahagiaan di atas disyukuri dengan memberikan ASI sesuai dengan rentang waktu yang ditentukan (dua tahun), tidak ada alasan bagi ibu yang bekerja, karena sudah ada alat untuk menampung ASI dan menyimpannya kemudian diberikan sesuai dengan jadwal menyusu bayi.
 Kecuali bagi ibu yang sangat membahayakan bila menyusui. Ada alternatif bagi ibu yang tidak menyusui atau ASInya tidak keluar, bisa disusukan kepada orang lain, hal ini masih sangat asing dalam kehidupan dan jarang dilakukan. Masih memunculkan kekhawatiran dan kurang cukup pengetahuan kalau disusukan kepada orang lain.
Sekilas uraian salah satu efek yang menyertai bayi yang disusukan kepada orang lain adalah anak-anak dari wanita yang menysusui menjadi saudara sesusuannya, dilarang untuk dinikahi. Menyusu kepada orang lain telah dicontohkan oleh baginda Rasulullah Muhammad yaitu Tsuwaibah dan Halimah Binti Abu Dzu'aib.
Teladan Rasulullah sebagaimana di atas betapa  pentingnya air susu seorang ibu bagi pertumbuhan bagi, yang tidak bisa terwakilkan oleh susu yang lain baik yang berasal dari sari tumbuhan ataupun hewan. Tentu hal ini bisa dilogikakan, bahwa anak yang disusui oleh seorang ibu (manusia) akan memiliki perasaan yang humanis. Begitu halnya dengan susu lainnya akan berdampak pada perilaku dan karakternya.
KEUTAMAAN KUAT FISIK
Salah satu tugas pengasuhan anak adalah menguatkan raganya, memastikan tumbuh dan berfungsi sebagaimana tahapan pertumbuhannya. Maka ketika masih dalam ketidak berdayaan (bayi), orang tua harus mencukupi asupan gizi sesuai dengan kebutuhan bayi baik bentuk dan jenis serta ukurannya.
Ketika sudah bisa berjalan, maka otot anak harus dikuatkan dengan cara banyak digunakan bergerak. Jangan merasa kasihan kalau anak dilatih untuk menggerakkan anggota tubuhnya, hal ini sangat butuhkan, karena anak kecil masih belum bisa memikirkan tentang cara menguatkan dan akibat dari lemahnya fungsi tubuh.
Olah ragakan anak sesuai dengan kemampuan dan kesenangannya, seperti seorang atlit, kesehatan dan kebugaran harus dilatih dan dibiasakan sejak dini. Anak-anak yang badannya tumbuh sehat akan memudahkan dalam menggapai kebahagiaan hidup.
Bukankah falasafah "di dalam raga yang sehat terdapat jiwa yang sehat" sudah sangat akrab di telinga, jangan biarkan itu hanya menjadi status saja, wujudkan dalam kehidupan. Di samping penguatan melalui latihan dan keterampilan, makanan yang diasup jangan sekadar mengenyangkan perut atau menyenangkan mulut.
Generasi sehat bugar akan mengantarkan masa depan gemilang, pengasuhan yang tepat dan pendampingan yang erat akan menjadikan anak tumbuh menjadi generasi harapan bangsa dan kebanggan orang tua.
Daun yang rindang tumbuh dari batang yang kokoh
Selalu menunggu tiupan angin tuk memberi kesegaran
Akarnya tertancap di dasar bumi
Dari tanah yang subur, pupuk yang tak pernah henti.
Jadikan setiap hari musim panen
Berlimpah makanan kuatkan badan
Tegak tulangnya, tajam pandangannya
Menyongsong esok terang benderang
Adalah asupan yang disediakan Tuhan
Alami, tanpa bersusah payah
Namun banyak yang menyusahkan diri
Buatlah mereka tumbuh dan berekmbang
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI