Berbahagialah bagi ibu yang melahirkan dan air susunya keluar bersama kehidupan bayi di dunia nyata alam semesta. Tuhan memberikan air susu ibu dengan tepat kadar, tepat ukuran dan tepat penyajian (tidak terlalu panas ketika terik dan tidak akan mendingin ketika musim penghujan).
Mari kebahagiaan di atas disyukuri dengan memberikan ASI sesuai dengan rentang waktu yang ditentukan (dua tahun), tidak ada alasan bagi ibu yang bekerja, karena sudah ada alat untuk menampung ASI dan menyimpannya kemudian diberikan sesuai dengan jadwal menyusu bayi.
 Kecuali bagi ibu yang sangat membahayakan bila menyusui. Ada alternatif bagi ibu yang tidak menyusui atau ASInya tidak keluar, bisa disusukan kepada orang lain, hal ini masih sangat asing dalam kehidupan dan jarang dilakukan. Masih memunculkan kekhawatiran dan kurang cukup pengetahuan kalau disusukan kepada orang lain.
Sekilas uraian salah satu efek yang menyertai bayi yang disusukan kepada orang lain adalah anak-anak dari wanita yang menysusui menjadi saudara sesusuannya, dilarang untuk dinikahi. Menyusu kepada orang lain telah dicontohkan oleh baginda Rasulullah Muhammad yaitu Tsuwaibah dan Halimah Binti Abu Dzu'aib.
Teladan Rasulullah sebagaimana di atas betapa  pentingnya air susu seorang ibu bagi pertumbuhan bagi, yang tidak bisa terwakilkan oleh susu yang lain baik yang berasal dari sari tumbuhan ataupun hewan. Tentu hal ini bisa dilogikakan, bahwa anak yang disusui oleh seorang ibu (manusia) akan memiliki perasaan yang humanis. Begitu halnya dengan susu lainnya akan berdampak pada perilaku dan karakternya.
KEUTAMAAN KUAT FISIK
Salah satu tugas pengasuhan anak adalah menguatkan raganya, memastikan tumbuh dan berfungsi sebagaimana tahapan pertumbuhannya. Maka ketika masih dalam ketidak berdayaan (bayi), orang tua harus mencukupi asupan gizi sesuai dengan kebutuhan bayi baik bentuk dan jenis serta ukurannya.
Ketika sudah bisa berjalan, maka otot anak harus dikuatkan dengan cara banyak digunakan bergerak. Jangan merasa kasihan kalau anak dilatih untuk menggerakkan anggota tubuhnya, hal ini sangat butuhkan, karena anak kecil masih belum bisa memikirkan tentang cara menguatkan dan akibat dari lemahnya fungsi tubuh.
Olah ragakan anak sesuai dengan kemampuan dan kesenangannya, seperti seorang atlit, kesehatan dan kebugaran harus dilatih dan dibiasakan sejak dini. Anak-anak yang badannya tumbuh sehat akan memudahkan dalam menggapai kebahagiaan hidup.
Bukankah falasafah "di dalam raga yang sehat terdapat jiwa yang sehat" sudah sangat akrab di telinga, jangan biarkan itu hanya menjadi status saja, wujudkan dalam kehidupan. Di samping penguatan melalui latihan dan keterampilan, makanan yang diasup jangan sekadar mengenyangkan perut atau menyenangkan mulut.
Generasi sehat bugar akan mengantarkan masa depan gemilang, pengasuhan yang tepat dan pendampingan yang erat akan menjadikan anak tumbuh menjadi generasi harapan bangsa dan kebanggan orang tua.