Mohon tunggu...
Hamim Thohari Majdi
Hamim Thohari Majdi Mohon Tunggu... Lainnya - Penghulu, Direktur GATRA Lumajang dan Desainer pendidikan

S-1 Filsafat UINSA Surabaya. S-2 Psikologi Untag Surabaya. penulis delapan (8) buku Solo dan sepuluh (10) buku antologi

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Penguatan Fisik untuk Masa Depan Anak

22 Agustus 2022   16:41 Diperbarui: 22 Agustus 2022   16:42 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Secara umum pasangan suami istri yang belum memiliki kekuatan finansial, akan memunculkan masalah psikologis, mengurangi ketenangan dan ketenteraman serta harga diri dan kebebasan hidupnya.

Pemicu lain masalah psikologis adalah pernikahan yang tidak dikehendaki dan kehadiran anak lebih cepat dari yang direncanakan. Sehingga memunculkan konflik dan saling lempar tanggung jawan serta saling menyalahkan.

Masih banyak masalah psikologis lain yang mengakibatkan bayi dalam kandungan turut menerima efeknya dan ketika lahir merasakan secara langsung kegersangan komunikasi orang tuanya dan begitu dinginnya suasana. Secara sadar kondisi psikologis akan mengurangi selera, menghambat kreatifitas dan lebih banyak melamun dan menyesali diri serta berkeluh kesah sepanjang hari.

POLA MAKAN IBU MILENIAL

Kekurangan gizi di masa kehamilan adalah penyebab terbesar munculnya stunting, karenanya perlu adanya kesepakatan pasangan suami istri tentang kebutuhan gizi bagi janin. Utamakan memenuhi gizi ibunya karena berdampak pada pertumbuhan janinnya.

Para ibu ketika hamil kadang selera makannya menurun, sehingga asupan gizinya sangat terbatas untuk didistibusikan kepada buah hati, hal ini memang tidak ada kesengajaan, bahkan kondisional, artinya banyak perempuan yang ketika mengandung susah tertarik dengan makanan, hanya makanan tertentu yang disukai.

Ibu milenial penyuka makanan instan, sangat berbahaya bagi janinnya. Mereka senang dengan makanan yang menggunakan penyedap rasa, pedasnya level angkasa dan makanan cepat saji. Sebaliknya makanan olahan ibu atau makanan olahan rumah tangga mulai ditinggalkan bahkan diabaikan.

Hal di atas utamanya bagi ibu-ibu yang tidak memiliki hobi memasak, senang dengan makanan siap santap, maka dengan menggunakan fasilitas teknologi, semua makanan tersaji dalam waktu singkat. Mereka berpikir kenyang dan rasa, tanpa memikirkan akibat pada tubuhnya.

Maka bagi ibu hamil atau keluarga yang ada ibu hamil, melakukan gerakan kesadaran bersama makan sehat, bergizi dan alami. Mengutamakan nikmat dan rasa yang dibutuhkan bayi.

DAHSYATNYA ASI

Di era sekarang hampir semuanya sudah mengetahui dan menyepakati bahwa air susu ibu (ASI) adalah makanan dan minuman yang diberikan oleh pencipta kehidupan secara cuma-cuma, mudah dan murah. Namun masih ada yang belum memberikan ASI kepada bayinya dengan banyak alasan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun