Allah memberikan pelajaran tentang pasangan, bukan pada kesamaan fisik saja, tetapi kesamaan hati menjadi prioritas. Sehingga dalam prakteknya ada si cantik dengan si tampan, si buruk rupa dengan si jelita atau sebaliknya, serta sama-sama kurang tampan dan kurang cantik. Semuanya terlihat pas dan serasi walau secara akal ada yang tidak bisa dilogikakan.
 PASANGAN BUKAN LAWAN
Di waktu kecil, masa penulis menempa pendidikan dasar bahkan sampai perguruan tinggi, pada pelajaran bahasa Indonesia ada pelajaran lawan kata, sebagaimana dilansir kapanlagi.com. yang menjelaskan hubungan semantik antara dua buah satuan ujaran yang maknanya menyatakan kebalikan, pertentangan, atau kontras antara yang satu dengan yang lainnya. Lebih sederhana, lawan kata atau antonim adalah suatu kata yang berlawanan makna dengan kata lain.
Beberapa contoh lawan kata atau antonim yaitu ; atas>< bawah, feminim >< maskulin, siang>
Konsepsi yang diajarkan di sekolah itulah yang membuat perilaku negatif, karena mengganggap sesuatu yang berbeda itu lawan. Padahal kalau diperhatikan dalam surat AN-Najm menyebut beberapa hal yang berbeda itu sebuah pasangan di antaranya ; tertawa dan menganis, hidup dan mati, laki-laki dan perempuan, kekayaan dan kecukupan.
Bila hal yang bebeda atau kontras diartikan sebagai pasangan, maka ada ibrah yang bisa diambil, misal bahagia yang berlebihan bisa mengakibatkan kesedihan berkepanjangan, kesusahan pasti ada batasnya menuju kesenangan, kegagalan yang diperjuangkan akan menemui pasangannya berupa kesuksesan.
PASANGAN DALAM PERNIKAHAN
Dialah dzat yang Esa, tempat bergantungnya segala sesuatu yang ada di alam semesta, tidak dilahirkan dan tidak pula melahirkan, namun dengan kasih sayangnya DIA mencipta ummat manusia berjenis kelamin beda (laki-laki dan perempuan).
Tentu saja ada maksud yang terkandung dalam perbedaan kelamin, dan tidak saja berbeda. Karena sesuatu yang berbeda akan diikuti oleh perbedaan bentuk, fungsi, rasa dan konsekuensi logis yang menyertainya, baik sebagai individu ataupun sebagai anggota masyarakat.
 Sebagaimana banyak dilihat pada cover atau isi dalam undangan perkawinan, mengutip surat Ar-Rum ayat 21 yang artinya ;
"Dan di antara tanda-tanda kebesaranNya, ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung  dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikanNya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda  bagi kaum yang berpikir"