Mohon tunggu...
Hamidullah Mahmud
Hamidullah Mahmud Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

membaca dan olah raga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Relasi Islam dengan Kemerdekaan Indonesia

16 Agustus 2024   10:07 Diperbarui: 16 Agustus 2024   10:10 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Islam sebagai agama yang rahmatan lil alamin, yakni agama yang ajaran-ajarannya mendatangkan kebaikan , keberkahan bagi alam semesta, manusia, tumbuhan, hewan, lingkungan hidup dan lain sebagainya. Sebagai agama yang rahmatan lillalamin ada dua ajaran pokok agama Islam yakni ajaran tentang ketuhanan dan kemanusiaan. Menyangkut ajaran tentang ketuhanan adalah bagaimana kita dapat sebaik mungkin menjaga ketaatan kita kepada Allah swt dalam bentuk ibadah yang salah satu contohnya adalah sholat.

Menyangkut ajaran pokok yang kedua dalam Islam yaitu ajaran tentang kemanusiaan adalah ajaran yang menekankan bagaimana kita memiliki relasi dan komunikasi sebaik mungkin antar sesama manusia dalam bentuk muamalah atau interaksi sosial dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam kaitannya Islam sebagai agama yang menanamkan nilai-nilai kemanusiaan. Islam sangat mengecam adanya peganiyaan, perbudakan, ketidakadilan, penjajahan dan prilaku-prilaku lainya yang bertentangan dengan nilai kemanusiaan. Sebab nilai luhur yang diwariskan dan diajarkan Islam baik melalui al-Quran maupun hadis adalah kemerdekaan.

berbicara tentang kemerdekaan lalu bagaimana sesungguhnya relasi/hubungan antara Islam dan kemerdekaan. adapun nilai-nilai kemerdekaan dalam Islam di antaranya adalah:

Pertama: al-Huriyah atau kebebasan,

Artinya bahwa dalam Islam setiap orang, warga masyarakat diberi hak dan kebebasan untuk mengekspresikan pendapatnya, hingga memilih agama yang diyakininya. Berkenaan dengan hal ini Allah SWT berfirman:

"Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat..." (QS. alBaqarah: 256).

Berdasarkan ayat ini jelas bahwa masalah agama atau kepercayaan sepenuhnya diserahkan kepada manusia itu sendiri mereka merdeka untuk memilihnya. Menganut suatu agama atau kepercayaan tidak boleh ada pemaksaanpemaksaan dari pihak manapun karena antara jalan yang benar dan jalan yang salah sudah sedemikian jelas perbedaanya.

Berdasarkan doktrin "tidak boleh ada paksaan dalam beragama" ini pula Islam dapat bersikap tolerans terhadap penganutpenganut agama lain untuk hidup berdampingan dalam satu negeri. Islam sanggup bekerjasama dengan penganut agama lain spanjang mereka tidak mengganggu apalagi menjajah atau menindas umat Islam. Bahkan Islam mewajibkan umatnya agar berlaku adil terhadap mereka.

Kedua: al-Musawah: Kesetaraan

Artinya tidak ada pihak yang merasa lebih tinggi dari yang lain sehingga dapat memaksakan kehendaknya. kesejajaran ini penting dalam kehidupan dimana kita rasakan dan ketahui bersama bahwa terjadinya tindak kesewenang-wenangan disebabkan adanya perbedaan kelas sosial atau strata sosial sehingga yang yang kuat memandang rendah yang lemah, yang kaya memandang hina yang miskin yang berhujung pada tidakan sewenang-wenang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun