Berkenaan dengan hal ini Allah SWT berfirman:
"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang lakilaki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa bangsa dan bersukusuku supaya kamu saling kenalmengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal." (QS. alHujurt: 13).
Ayat ini menjelaskan bahwa kedudukan manusia di sisi Allah adalah sama. Yang membedakan di antara mereka hanyalah kualitas  ketaqwaannya. oleh karenanya ajaran Islam tidak membenarkan tindakan diskriminatif antara manusia yang didasarkan pada suku, bangsa, ras, warna kulit, pangkat maupun jabatan dan sebagainya. Sesungguhnya demikian, ini bukan berarti pula bahwa Islam tidak mengakui adanya
kelebihankelebihan antara seseorang dan yang lainnya seperti kelebihan dalam bidang ilmu, harta, keahlian dan keterampilan. Karena pada sisi lain Allah SWT juga menegaskan
"Allah telah melebihkan sebgian di antara kamu atas sebagian yang lain dalam hal rizki..." (QS. alNahl: 71).
      Â
Hanya saja kelebihankelebihan yang ada itu tidak boleh dijadikan dalih untuk bertindak secara tidak adil atau merampas kemerdekaan orang lain.
Ketiga: al-Wahdah (kesatuan)
Harus diakui bahw mengusir segala bentuk penindasan, kezaliman dan tindakan kesewenang-wenangan penjajah sangat mustahil dapat dilakukan jika rakyat suatu bangsa bercerai berai. Oleh karenaya tuntutan adanya persatuan dalam melawan dan mengusir penjajah adalah suatu keniscayaan. Dalam QS. ash-Shaff ayat empat Allah swt berfirman:
Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam satu barisan, seakan-akan mereka suatu bangunan yang tersusun kukuh.
Ayat ini mengisyaratkan kepada kaum Muslimin agar mereka menjaga persatuan yang kuat dan persatuan yang kokoh, mempunyai semangat yang tinggi, suka berjuang, dan berkorban. Membentuk dan menjaga persatuan serta kesatuan di kalangan kaum Muslimin berarti menyingkirkan segala sesuatu yang mungkin menimbulkan perpecahan, seperti perbedaan pendapat tentang sesuatu yang sepele dan tidak penting, sifat mementingkan diri sendiri, membangga-banggakan suku dan keturunan, mementingkan golongan, tidak berperikemanusiaan, dan sebagainya.