2. Untuk memperluas volume pertukaran dunia dengan membuat pertukaran yang memikat dan produktif untuk pergantian peristiwa finansial semua bangsa;
3. Bekerja pada cara hidup kemanusiaan;Â
4. Peningkatan bisnis pintu terbuka yang berharga;Â
5. Menumbuhkan kerangka pertukaran multilateral, tidak merata negara tertentu, yang akan melakukan pengaturan pertukaran terbuka dan adil yang menguntungkan semua bangsa;Â
6. Meningkatkan penggunaan aset melimpah dunia dan mengembangkan lebih lanjut item dan produk perdagangan. Â
Dengan demikian, tujuan utama GATT/WTO adalah untuk membuat kemajuan pertukaran global. Dengan kemajuan pertukaran di seluruh dunia Dipercaya bahwa pertukaran dunia akan terus berkembang dan kemudian beberapa kesuksesan ideal seluruh dunia akan tercapai.Â
Meskipun komponen pasar sehubungan dengan perdagangan yang, dalam keadaan tertentu akan menunjukkan berbagai kekurangan/kekurangan. Seperti yang ditunjukkan oleh Sadono Sukirno sebagaimana dikutip Ade Maman Suherman, ofensif sistem pasar sebagai kondisi yang menyertainya.Â
Untuk memulainya, kesempatan yang tidak dibatasi untuk menyalahgunakan pertemuan tertentu. Kedua, latihan keuangan yang keadaan yang benar-benar temperamental, dalam ekonomi pasar akan muncul kekuatan memaksakan model bisnis yang tidak dapat diberikan oleh komponen pasar yang nakal jenis barang dagangan secara efektif, dan latihan pembeli dan pembuat mungkin membuat eksternalitas destruktif.Â
Pengaturan pertukaran di seluruh dunia adalah kegiatan dan pedoman yang berbeda diselesaikan oleh suatu negara, baik secara langsung maupun tidak langsung, yang akan mempengaruhi konstruksi, penciptaan dan arah pertukaran global negara.Â
Strategi perdagangan global dilakukan dengan tujuan untuk menjaga kepentingan ekonomi masyarakat, industri dalam negeri, dan bisnis membuka pintu dan mengikuti kekuatan moneter publik.Â
Bagaimanapun, dalam latihan pertukaran di seluruh dunia saat ini, sebagian besar administrasi yang dikelola negara melakukannya menengahi dalam latihan pertukaran global menggunakan pendekatan lain lebih kacau, khususnya kebijakan batas non-retribusi (NTB).Â