Mohon tunggu...
Hamid Anwar
Hamid Anwar Mohon Tunggu... Administrasi - PNS Kelurahan

Pegawai kantor yang santai, sambil mengelola blog pribadi http://hamidanwar.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Cerita Selama Mudik 7 Hari

27 April 2023   14:24 Diperbarui: 27 April 2023   14:58 1353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dayu bersama hadiah Payung dari BRI  Rest area 519 / Tika Laksmita

"Omnya apa?" sapa petugas toko

"ini mas, bohlam mobil ada nggak?"

"ready banyak, osram ya"

Seketika masnya langsung berkomunikasi dengan rekannya di belakang dengan handy talky dan tidak lama pesanan saya datang.

"adanya Philips mas ngga papa ya"

"ya tidak apa apa"

Sembari menunggu nota, petugas pelayan toko tadi sudah sibuk melayani pembeli lain dan nota saya secara computerized segera terprint dan disampaikan oleh petugas toko yang lain. "wah canggih benar" ucap saya dalam hati.

Dalam perjalanan pulang ini, istri dan anak-anak  saya tinggal sementara di Ngawi sembari mengakhirkan libur sekolah sehingga saya tidak terlalu pusing memikirkan persiapan kepulangan. Saya memutuskan untuk tidur tidur dulu sebentar dan jam 9 malam saya baru memulai perjalanan. Perjalanan saya berawal dari jalan nasional Ngawi -- Solo tidak masuk tol karena jalan Ngawi Solo sekarang lengang dan saya juga tidak butuh cepat sampai. 

Saya hanya berjumpa beberapa mobil berplat Jabodetabek dan saya bisa menggeber gas rata-rata 70-80 Km perjam. Untuk menghindari Sragen yang banyak bangjonya saya masuk tol di entry tol Sragen Timur dan keluar di Exit Sragen.

Dari exit Sragen saya memutuskan untuk melalui jalur tikus Gemolong-Karanggede. Sepanjang jalur ini terpantau lalu lintas tidak begitu ramai cenderung sepi saja. Saya bisa memacu motuba saya dengan kecepatan rata-rata 70-80 Km per jam. 

Hanya saja kondisi jalan yang sesekali rusak maupun tambalan tambalan tidak rata membuat bunyi bunyian motuba saya pating glodak. Saya jadi teringat ketika naik bis Sumber Group melewati jalan nasional Ngawi juga sering kali pating glodak namun tetap saja digas banter. Ini yang terjadi dengan saya dan motuba saya. Bahkan karena saya merasa lebih hafal medan (baca agak nekat) saya sering menyalip mobil mobil baru berplat ibukota dengan perasaan puas. Pokoknya kalau mogok ya tinggal aja. Hahaha..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun