Dari atas jembatan ini kami bisa melihat bentangan tol dan lalu lalang kendaraan di bawah jembatan.
Dan kelihatannya tempat ini masih agak sepi. Beberapa kios yang buka diantaranya adalah pelaku UMKM yang menjajakan seperti batik dan kerajinan lokal.
Gardu Validasi
Dari atas saya melihat sistem keluar rest area ini menggunakan gardu tol yang fungsinya untuk memvalidasi kendaraan yang keluar.
Berhubung penasaran saya lihat beberapa mobil untuk keluar. Tinggal tap kartu saja sebagaimana mengetap kartu di gerbang tol.
Sebenarnya kami membawa bekal dari rumah berupa nasi bungkus. Tapi melihat kondisi rest area yang mewah dan megah, kami jadi canggung untuk membuka bekal. Kalau mau beli makan pun, sayang uangnya karena berlipat lebih mahal dibanding di luar tol.
Untuk itu kami memutuskan untuk buka bekal di rumah saja. Sebagaimana anjuran pemerintah tentang Covid yaitu: di rumah saja.
Dirasa cukup, kami lalu segera turun dan keluar tol untuk melanjutkan sedikit lagi perjalanan ke Ungaran. Untuk keluar tol, kartu kami yang digunakan untuk tap di gerbang masuk harus ditapkan lagi secara gratis untuk keperluan validasi.
Saya jadi penasaran dengan cara kerja validasi ini karena baru menemui model seperti ini.
Jadi, dengan adanya skybridge alias jembatan maka akan dimungkinkan adanya kecurangan tukaran kartu toll di atas jembatan penyeberangan antara pengguna jalur A dan jalur B untuk menipu tarif tol.
Contoh kasus :