Mohon tunggu...
Hamid Anwar
Hamid Anwar Mohon Tunggu... Administrasi - PNS Kelurahan

Pegawai kantor yang santai, sambil mengelola blog pribadi http://hamidanwar.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Menatap Kembalinya Kejayaan Bioskop Indonesia

21 November 2018   13:48 Diperbarui: 21 November 2018   20:51 1265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tiket Bioskop Studio Singosaren Solo yang kini sudah tutup (Dokpri)

"Bioskop di Kudus terbakar, sekarang pindah ke Pati. Kemarin aku habis nonton ke sana. Jaringan NSC" ujarnya.

Saya yang sudah lama meninggalkan hobi perbioskopan terhenyak. Ditambah lagi melihat fakta di ponsel saya melalui aplikasi google maps bahwa kini, NSC grup--grup bioskop lokal dari Jawa Timur yang membuka pasar di Jawa Tengah pertamanya di Kudus, kini merambah Pati dan Demak. Warbyassah! Pikir saya. Ini grup lokal saat ini terus bergeliat dan menyasar kota-kota kecil di Jawa Tengah.

Saya jadi ingat bahwa kini, hampir di semua kota/kabupaten di Jawa Tengah maupun Jawa Timur sudah bisa mengakses bioskop. Informasi terbaru yang saya terima--masih melalui para admin bioskop yang masih menghubungi saya via email--telah dibukanya Surya Yudha Cinema Banjarnegara dan Dakota Cilacap. Malah terkahir kali dengar di Temanggung juga tengah membangun bioskop jaringan dari NSC.

Saya kira, hampir semua kota/kabupaten saat ini memang bergeliat membangun bioskop.

Saya jadi teringat suasana zaman dulu ketika hampir di semua kota bahkan tingkat kecamatan memiliki minimal satu gedung pertunjukan film yang masa keemasannya berlangsung pada tahun 70-80an. 

Melihat fakta terbaru ini, saya berharap bahwa nantinya bioskop digital/modern akan dapat tersebar kembali baik dibuka oleh jaringan besar maupun oleh pemain-pemain lokal.

Kalaupun hal ini terjadi, saya bermimpi, bekas-bekas bioskop yang kini tersebar dan masih layak untuk kembali digunakan, bisa di renovasi untuk dirubah menjadi bioskop modern tanpa mengubah bentuk aslinya.

Dan industri bioskop maupun perfilman di Indonesia akan semakin berkembang ke arah yang positif dan berkemajuan. Semoga!  

Referensi : 

Blog pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun