Mohon tunggu...
hamid alrasyid
hamid alrasyid Mohon Tunggu... Karyawan swasta -

Stay Foolish, Stay Hungry

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Pengalaman Mengurus Barang Tertinggal di KRL

3 Maret 2017   18:48 Diperbarui: 4 Maret 2017   20:01 4780
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanpa berlama-lama, saya segera pamit dan tak lupa mengucapkan terima kasih pada segenap petugas yang telah sigap membantu saya.

Untuk mencapai stasiun Duri, saya harus naik KRL ke arah Tanah Abang. DariTanah abang, saya pindah kereta yang ke arah Stasiun Duri. Barukali ini saya ke Stasiun Duri. peronnya cukup sempit, sampai para penumpang yang baru datang dan akan berangkat harus berdesakan dan berbagi jalan. saya menuju ke bagian Informasi. saya jelaskan kedatangan saya untuk mengambil barang saya yang tertinggal dikereta. Petugas meminta saya menunjukkan surat kehilangan dan KTP serta tiket yang saya miliki.

Setelah itu petugas mengambilkan barang saya,

"Apakah ini barang yang bapak maksud?" tanya petugas pada saya

"Iya pak, betul. itu memang barang saya pak." jawab saya meyakinkan.

"Silahkan dicek dulu pak, apakah ada yang kurang lengkap?", kata petugas

lalu saya mengecek satu per satu isinya. alhamdulillah tidak ada yang hilang satupun.

"Lengkap pak, tidak ada yang kurang" ucap saya.

Selanjutnya petugas membuatkan formulir bukti pengambilan barang. setelah menandatanganinya, saya berinisiatif menanyakan siapa petugas yang telah menyelamatkan barang saya, maksud hati ingin memberikan sedikit rasa terima kasih, tapi ternyata orang yang dimaksud sedang bertugas di komuter berikutnya. ya sudahlah, semoga amal baiknya diberikn balasan yang setimpal oleh Allah.

Pada intinya, pelayanan barang hilang di KRL sudah sangat baik. para petugas sangat koperatif membantu penumpang. sebuah kemajuan yang pesat dibanding era kereta api beberapa tahun lalu.

Kalau anda mengalami hal serupa dengan saya (saya doakan jangan sampai),silahkan langsung menghubungi bagian informasi di stasiun terdekat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun