Mohon tunggu...
hamid alrasyid
hamid alrasyid Mohon Tunggu... Karyawan swasta -

Stay Foolish, Stay Hungry

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Pengalaman Mengurus Barang Tertinggal di KRL

3 Maret 2017   18:48 Diperbarui: 4 Maret 2017   20:01 4780
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini pengalaman pribadi saya, yang sebenarnya agak memalukan juga, begitu parahnya sifat pelupa saya, sehingga barang saya yang berukuran lumayan besar bisa tertinggal di kereta. 

Pagi itu saya hendak mengunjungi saudara di daerah tangerang selatan bersama istri dan anak. rute yang kami tempuh adalah St. Bekasi -Manggarai, Manggarai - Tanah Abang, Tanah abang - Cisauk. jadi total dua kali pindah jalur.

Kami berangkat dari stasiun bekasi. terlihat antrian yang mengular panjangdi depan loket pemesanan tiket KRL. Maklum, karena kami jarang menggunakan KRL (bukan termasuk kaum commuter..) jadi kami tidak menggunakan kartu Multi Trip (KMT). Kami membeli kartu Tiket Harian Berjaminan (THB) yang fungsinya sekali pakai. untung saja saat ini pihak Komuter telah meyediakan fasilitas PP, jadi tinggal beli tiket PP diawal, tidak perlu beli lagi di stasiun tujuan untuk balik lagi.

Di stasiun bekasi sendiri disediakan dua jenis loket, yakni manual dan menggunakan mesin vending otomatis. saya mencoba antri di bagian mesin vending KRL, harapannya sih karena ini pakai mesin, ya pastinya lebih cepat. Tapi,loh kok ini jadinya lama banget ya. untuk satu orang saja perlu waktu sekitar 5 menit untuk transaksi, lha kalau sepuluh orang saja sudah hampir sejam nunggunya. setelah saya intip di bagian depan. kebanyakan transaksi agak lama karena ada banyak pilihan yang harus diisi,selain itu waktu loading proses juga agak lama, lalu kalau ada uang kembalian, loadingnya juga agak lama. Akhirnya, saya keluar dari antrian dan ikut mengantri di bagian loket manual. hasilnya malah lebih cepat terlayani, Alhamdulilah.

Kondis idi KRL terlihat agak sepi, mungkin karena pas hari minggu jadi tidak ada orang ngantor. kebanyakan penumpang menuju arah Jakarta Kota atau ke Tanah Abang. Sepanjang perjalanan, tidak ada kendala yang berarti. Sampai akhirnya waktu kami pindah di Stasiun Tanah Abang menuju stasiun Cisauk. Tiba-tiba Istri saya tanya,

"Yah,tas merahnya tadi ditaruh dimana?"

Sontak saat itu saya kaget, Ya Allah, iya ya, tadi saya bawa tas jinjing berwarna merah. Isinya perlengkapan bayi dan kado buat saudara. kok sekarang tidak ada. ya ampun. apa udah mulai pikun ya.

Sekilas saya ingat-ingat lagi. terakhir saya taruh tas itu di rak barang saat kereta dari manggarai menuju tanah abang. apa jangan - jangan tertinggal disitu ya..

"Sesaat lagi, kereta akan berhenti di Stasiun Pondok Ranji.."

terdengar suara pengumuman mengagetkan saya. akhirnya dengan berat hati saya minta istri saya meneruskan perjalanan ke Stasiun Cisauk. Sedang saya sendiri turun di Pondok Ranji.

Awalnya saya bingung mau kemana dulu. saya putuskan ke bagian informasi. Disini saya dipersilahkan masuk dan ditanya apa keperluannya. Saya jelaskan bahwa tas saya tertinggal di kereta saat transit di stasiunTanah Abang. Petugas yang ada disitu menayakan nomor kereta yang saya tumpangi. Saya tidak ingat nomor keretanya, yang jelas saya berangkat dari Tanah Abang sekitar 20 menit yang lalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun