Mohon tunggu...
Hamidah Nurhayati
Hamidah Nurhayati Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar SMA

XI MIPA 3 Absen 14

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Resensi Novel "Selamat Tinggal"

9 Maret 2021   23:54 Diperbarui: 10 Maret 2021   00:29 11380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagai penjaga toko buku, Sintong sering bertemu dengan banyak orang. Salah satunya adalah Jess, seorang mahasiswi baru Fakultas Ekonomi yang lumayan menarik hatinya. Jess terlihat tak masalah dengan profesi sambilan Sintong, namun teman akrab Jess yang bernama Bunga seringkali menampakan dengan jelas ketidaksukaannya pada Sintong. Semakin hari Jess dan Sintong semakin akrab, diam-diam Jess ternyata menyimpan perasaan pada Sintong. Namun Sintong masih belum bisa move on dari masa lalunya yang menyakitkan dengan gadis bernama Mawar Terang Bintang.

Suatu hari Sintong secara kebetulan menemukan sebuah 'harta karun' di gudang buku bajakan pakliknya. Harta karun itu adalah salah satu dari lima mahakarya yang ditulis oleh seorang penulis besar bernama Sutan Pane, yang hilang dari catatan sejarah literasi nasional. Sintong memutuskan untuk menjadikan Sutan Pane sebagai kajian dalam penulisan skripsinya dan telah mendapat persetujuan pembimbingnya. Pilihan itu membawa Sintong menjajaki dan menelusuri kisah hidup Sutan Pane dan mencoba mengungkap misteri alasan hilangnya penulis besar itu serta karya-karyanya.Sintong berhasil menemui beberapa orang narasumber yang memberinya banyak informasi baru. Namun informasi-informasi yang ada belum juga dapat mengungkap misteri mengapa Sutan Pane menghilang. Pencarian jejak Sutan Pane membangkitkan kembali gairah kepenulisan dalam diri Sintong, dari kamar kosnya, Sintong mulai mengasah lagi kemampuan menulisnya dengan membuat tulisan-tulisan yang kemudian dimuat di koran nasional. 

Disisi lain, Paklik dan Buliknya meminta Sintong membantu mengembangkan bisnis buku bajakan ke tingkat yang lebih luas dengan membuka toko online. Sintong yang sudah lelah dengan bisnis ilegal itu terpaksa menurut. Ironisnya, di saat Sintong sedang berusaha memahami Sutan Pane di sisi lain Sintong seakan-akan malah 'mengkhianati' Sutan Pane dengan mendukung hal sebaliknya.

Belum lagi datang kabar tiba-tiba tentang cinta pertama Sintong, Mawar Terang Bintang, yang masuk penjara dan meminta Sintong untuk menemuinya.

Kasus apa yang membuat cinta masa lalu Sintong masuk penjara? Bagaimana dengan Jess, gadis sempurna di mata Sintong yang telah mengungkapkan rasa sukanya terhadap Sintong? Juga soal Bunga, dua sahabat karib ini ternyata menyimpan rahasia dibalik kehidupannya yang terlihat sempurna. Apakah Sintong akan keluar lingkaran bisnis buku bajakan itu? Dan apakah Sintong dapat mengungkap misteri di balik hilangnya Sutan Pane?

Kelebihan

Novel ini menggunakan bahasa yang mudah di pahami terlebih penggunaan bahasa kekinian dengan istilah-istilah yang kita pakai sehari-hari menjadi kelebihan utama novel ini. Karakter tokoh utama yang unik dan sangat kontadiktif membuat cerita menjadi sangat menarik. Beberapa tokoh pendukung juga memiliki karakter kuat yang tidak sia-sia. Pemilihan tema yang sangat menarik, jarang ada penulis yang mengangkat isu pembajakan dan plagiarisme walau sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari.

Kekurangan

Bagi saya, penulis terlalu fokus dan memberikan porsi besar terhadap pesan yang ingin beliau sampaikan terhadap dunia pembajakan. Namun, menurut saya itu terlalu banyak sehingga seakan-akan saya sedang membaca curhatan seorang penulis. Kisah-kisah lainnya yang terselip dalam buku ini tidak diceritakan terlalu dalam, salah satunya misteri Sutan Pane yang menurut saya pada beberapa bagian terkesan 'dipaksakan', dan pada akhirnya kembali lagi ke topik pembajakan, sehingga hampir semua tokoh di sekitar Sintong terlibat di dunia pembajakan itu.

Penutup

Terlepas dari kekurangan novel ini, saya sangat merekomendasikannya. Selain novel ini sangat menarik dan cocok untuk menjadi bacaan di waktu senggang, novel ini dapat menjadi cerminan. Segala pendapat dan kritik dalam novel ini akan menjadi tamparan keras bagi siapapun yang pernah terlibat di dunia pembajakan baik sebagai penjual maupun pembeli. Melalui buku ini kita juga disadarkan mengenai betapa buruknya tindakan pembajakan itu, kerugiannya bagi si pembuat karya hingga imbasnya pada dunia industri secara luas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun